Polri Jawab Sri Mulyani soal Minim Polwan di Kepolisian



Jakarta, Indonesia —

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pihaknya akan terus membenahi sistem perekrutan agar nantinya memberikan peluang lebih besar bagi perempuan untuk dapat menjadi anggota kepolisian Polwan.

Dedi merespons pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyoroti minimnya jumlah Polwan jika dibandingkan polisi laki-laki. Padahal, Polri merupakan institusi terbesar kedua di dunia setelah China dengan jumlah personel 450 ribu orang.

“Polri sudah memiliki roadmap tahun rekrutmen. Anggota Polri khusus Polwan semakin meningkat,” kata Dedi saat dihubungi, Senin (15/11).

Dedi menyatakan bahwa Polwan pun memiliki kesempatan untuk berkarier sama besarnya dengan polisi laki-laki di Korps Bhayangkara. Namun demikian, ia belum dapat menjabarkan lebih lanjut mengenai alasan jumlah Polwan relatif masih lebih rendah jika dibandingkan dengan polisi laki-laki.

Dedi menuturkan bahwa selama ini sistem pembinaan karier bagi Polwan di Polri sudah berjalan. Sejumlah posisi penting di organisasi pun dijabat oleh wanita.

“Sistem binkar untuk Polwan juga sudah mendapat porsi yang sama dengan Polisi laki laki. Ada yang menjabat Kapolsek, Kasat, Kabag, Kapolres dan Wakapolda,” jelas dia.

Menurutnya, ke depan Polwan akan terus mendapat peluang untuk menduduki jabatan-jabatan tinggi di Korps Bhayangkara. Hal itu, kata dia, sejalan dengan kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Akan terbuka peluang bagi polwan untuk dapat menduduki jabatan yang tinggi,” tandasnya.

Sri Mulyani sebelumnya menyoroti hanya ada 5 persen anggota Polri yang berasal dari unsur perempuan. Hal itu berbeda dengan rata-rata jumlah polisi wanita di negara lain yang lebih dari 10 persen.

Selain itu, Menkeu juga menyoroti masih sedikitnya wanita yang menduduki posisi pimpinan di Polri. Hal itu yang mendasari harapannya agar kepolisian dapat meningkatkan kesetaraan gender di organisasi.

Kehadiran polisi wanita, kata dia, diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang aman dan menjamin perlindungan bagi wanita. Pasalnya, kata dia, dalam kasus kekerasan terhadap wanita, polwan dapat membuat korban lebih aman dan percaya terhadap penegakan hukum.

Sri Mulyani menyoroti isu kesetaraan gender di Korps Bhayangkara usai menghadiri kegiatan ‘The 58th Annual International Association of Women Police (IAWP) Training Conference di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu. Dimana, Indonesia menjadi tuan rumah konferensi tersebut.

Dalam kegiatan itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengatakan akan terus memperjuangkan kesetaraan gender dan karier Polwan di Korps Bhayangkara.

“Polri akan terus memberikan ruang bagi Polwan. Kesetaraan gender harus kita perjuangkan terus seperti harapan kita semua,” kata Listyo yang hadir di Labuan Bajo.

(mjo/gil)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *