PPnBM Nol Persen Penyelamat Industri Otomotof RI



Jakarta, Indonesia —

Salah satu strategi yang diterapkan pemerintah untuk menyelamatkan industri otomotif Tanah Air, yaitu pemberian relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), terbilang sukses. Dari kebijakan itu pemerintah mengklaim mampu menggerakkan sektor ini yang berdampak positif pada perekonomian semasa pandemi Covid-19. 

Relaksasi pertama kali dijalankan pada Maret berupa diskon PPnBM yang diberikan bertahap per tiga bulan hingga Desember hanya untuk mobil baru 4×2 di bawah 1.500 cc yang diproduksi lokal dengan local purchase komponen minimal 70 persen.

Pada tiga bulan pertama diskon PPnBM sebesar 100 persen, kemudian turun menjadi 50 persen pada tiga bulan berikutnya dan 25 persen untuk September-Desember. Tercatat sebanyak 21 mobil mendapatkan keringanan ini.

Namun pada 1 April pemerintah mengubah kebijakan itu menjadi berlaku untuk mobil baru di bawah 1.500 cc dan 1.501 – 2.500 cc, 4×2 dan 4×4, serta syarat local purchase komponen turun menjadi 60 persen. Total ada 29 mobil yang mendapatkan fasilitas ini.

Lalu pada Juni pemerintah mengubah lagi kebijakan ini sehingga diskon PPnBM 100 persen untuk mobil di bawah 1.500 cc diperpanjang sampai Agustus. Sebanyak 23 mobil menikmati insentif yang diberikan pemerintah ini.

Pada September pemerintah memutuskan memperpanjang lagi diskon PPnBM 100 persen buat mobil 4×2 di bawah 1.500 cc menjadi hingga 31 Desember yang diberikan pada 30 mobil. Secara total, jika ditambah diskon PPnBM untuk mobil 1.501-2.500 cc dan 4×4, ada 36 mobil yang menerima kebijakan ini. 

Untung 

Sejauh ini pemerintah sudah berkali-kali memperpanjang diskon PPnBM, selain itu jumlah mobil yang mendapatkannya juga semakin banyak.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan diskon PPnBM telah membantu penjualan mobil di Indonesia, bahkan dikatakan total penjualan dapat mencapai 850 ribu unit pada tahun ini.

Angka itu lebih tinggi dari perkiraan penjualan mobil baru pada tahun ini dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebesar 750 ribu unit.

Pada kenyataannya, penjualan mobil pada Januari-November sudah mencapai 790 ribu unit, ini naik 66,5 persen dari periode sama tahun lalu. Hasil ini sudah lebih dari perkiraan Gaikindo dan kemungkinan menyentuh prediksi Airlangga.

Fasilitas diskon PPnBM juga kemungkinan tidak akan berakhir pada tahun ini sebab Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sudah mengutarakan sedang mengupayakan kebijakan ini diberikan secara permanen untuk mobil tertentu dengan syarat kandungan lokal lebih tinggi yaitu 80 persen.

“Sedangkan untuk memperjuangkan 0 persen secara permanen agar ada aturan PPnBM 0 persen secara permanen, tetapi syaratnya komponen lokal harus 80 persen,” kata Agus.

Agus tidak menjelaskan kapan hal itu bisa berlaku, namun diprediksi dimulai tahun depan. Kendati demikian, mengingat syarat kandungan lokal yang tinggi, tidak semua mobil yang sudah mendapatkan diskon PPnBM saat ini bakal diberikan permanen.

Berdasarkan daftar total 36 mobil yang menerima diskon PPnBM saat ini, hanya 11 mobil yang kandungan lokalnya di atas 80 persen. Hal ini membuat produsen mobil di Indonesia mesti meningkatkan kandungan lokalnya agar bisa memenuhi syarat itu untuk mendapatkan fasilitas diskon PPnBM permanen.

Produsen mobil terbesar di Indonesia, Astra Daihatsu Motor (ADM), menjelaskan, mengapresiasi upaya Kemenperin untuk menjadikan diskon PPnBM permanen. Mereka menyebut salah satu mobil produksinya, Xenia, sudah memiliki kandungan lokal di atas 80 persen.

Sementara itu Honda Prospect Motor mengatakan tidak masalah dengan syarat itu. Kandungan lokal Brio Satya disebut sudah 91 persen, sedangkan generasi baru BR-V 84 persen.

Diskon PPnBM permanen diperkirakan bisa semakin memacu produksi mobil di Indonesia pada tahun depan. Diskon PPnBM berarti mengurangi pemasukan pajak kategori barang mewah ke pemerintah, namun pemerintah mendapatkan pendapatan dalam bentuk lain seiring volume produksi dan penjualan yang meningkat.

Berikut daftar mobil yang mendapat relaksasi PPnBM hingga 31 Desember:

Toyota

– Yaris
– Vios
– Sienta
– Veloz
– Innova 2.0
– Innova 2.4
– Fortuner 2.4 4×2
– Fortuner 2.4 4×4
– Agya
– Calya
– Avanza
– Rush
– Raize

Daihatsu

– Ayla
– Sigra
– Xenia
– Gran Max
– Luxio
– Terios
– Rocky

Mitsubishi

– Xpander
– Xpander Cross

Nissan

– Livina

Honda

– Brio RS
– Brio Satya
– Mobilio
– BR-V
– CRV 1.5T
– HR-V 1.5L
– HR-V 1.8L
– CRV 2.0 CVT
– City Hatchback

Suzuki

– New Ertiga
– XL7

Wuling

– Confero
– Formo

(fea)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *