Prabowo Hormat ke Try Sutrisno di Halalbihalal Purnawirawan TNI
Jakarta, Indonesia —
Presiden RI Prabowo Subianto memberi hormat ke Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno sebelum berpidato dalam acara Halalbihalal Purnawirawan TNI AD, Jakarta, Selasa (6/5).
Pantauan Indonesia.com di lokasi, Prabowo duduk semeja dengan Try Sutrisno bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Prabowo mendapat giliran memberikan sambutan usai laporan Plt Ketua Persatuan Purnawirawan TNI AD Mayjen (Purn) Komaruddin Simanjuntak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum ke panggung, Prabowo menghadap ke Try Sutrisno. Ia pun memberi salam hormat kepada pensiunan jenderal bintang empat tersebut.
Try Sutrisno menjadi perbincangan buntut tergabung dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Forum ini disebut beranggotakan ratusan purnawirawan TNI dari mulai purnawirawan jenderal, laksamana, marsekal hingga kolonel.
Selain Try Sutrisno, ada pula sejumlah purnawirawan lain seperti Fachrul Razi, Tyasno Soedarto, Slamet Soebijanto, dan Hanafie Asnan.
Forum itu mengeluarkan delapan poin tuntutan. Salah satunya mengusulkan MPR mengganti Wapres Gibran Rakabuming Raka karena proses pemilihannya dianggap melanggar hukum.
Selain itu, mereka juga meminta agar pemerintah kembali menganut naskah UUD 1945 yang asli hingga melakukan kocok ulang kabinet bagi menteri yang diduga korupsi.
Try Sutrisno juga menjadi sorotan saat anaknya yang merupakan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan) batal dimutasi menjadi staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Spekulasi publik menyoroti pergantian Letjen Kunto berkaitan dengan pernyataan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno dan keterlibatan mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon pengganti.
Meskipun hal tersebut dibantah oleh TNI. Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan pembatalan mutasi tersebut terjadi karena para perwira tinggi masih punya tugas yang harus diselesaikan.
“Karena memang ada tugas-tugas yang pasti harus diselesaikan oleh mereka, dihadapkan dengan perkembangan situasi saat ini,” ujar dia.
“Tidak ada persepsi apa-apa kepada publik, memang organisasi dan perkembangan dinamis,” katanya menambahkan.
(fra/mnf/fra)