Prabowo Lontarkan Sindiran Menohok ke Negara Maju soal Perubahan Iklim
Jakarta, Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto melontarkan sindiran menohok soal komitmen negara-negara maju dalam urusan penanganan perubahan iklim.
Hal itu ia sampaikan dalam sesi ketiga KTT G20 tentang lingkungan. Prabowo mengatakan Indonesia adalah salah satu negara dengan hutan tropis terluas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai Indonesia telah berperan menekan pemanasan global, tetapi tak pernah mendapatkan perhatian dari negara maju.
“Kami telah berkontribusi bertahun-tahun untuk mendinginkan dunia. Kami dianggap paru-paru dunia. Tapi kami belum melihat janji-janji negara-negara maju untuk memberikan kredit karbon,” kata Prabowo pada sesi ketiga KTT G20 di Brazil, Selasa (19/11).
Prabowo masih menunggu negara-negara maju membuat langkah untuk Indonesia. Dia berkata Indonesia siap membantu upaya dunia mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global.
Prabowo mengatakan Indonesia terbuka untuk mengelola potensi 557 juta ton karbon kredit. Indonesia juga menjadi negara dengan kapasitas penyimpanan karbon terbesar dan siap menawarkannya ke dunia.
“Ini (bantuan) selalu ditawarkan kepada kami. Oleh karena itu, kita memerlukan komitmen berkelanjutan untuk mengimbangi peran hutan dalam menjaga suhu global,” ujarnya.
Sebelumnya, Indonesia tercatat sebagai negara dengan potensi penyimpanan karbon terbesar di dunia. Indonesia bisa menyimpan emisi karbon atau CO2 mencapai 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 20 lokasi yang berpotensi menjadi tempat penyimpanan karbon. Lokasi di timur laut Jawa menjadi calon tempat penyimpanan karbon terbesar di Indonesia dengan kapasitas 100.83 Giga Ton.
(dhf/bac)