Profil Fadli Zon, Kolektor 1.000 Keris Menteri Kebudayaan Prabowo



Jakarta, Indonesia

Fadli Zon resmi diumumkan sebagai Menteri Kebudayaan dalam jajaran Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka 2024-2029.

Pengumuman itu disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (20/10) di Istana Merdeka Jakarta. Fadli Zon sebelumnya muncul di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada Senin (14/10).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut profil Fadli Zon, Menteri Kebudayaan di Kabinet Prabowo-Gibran.

Lahir pada 1 Juni 1971, Fadli Zon lebih banyak dikenal sebagai politikus dan mantan aktivis Indonesia. Pria dengan gelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang ini menjadi salah satu pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Prabowo Subianto.


Putra pertama dari pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim ini pernah mendapatkan beasiswa dari American Field Service ke Texas, Amerika Serikat, sebelum kemudian melanjutkan studi di Sastra Rusia Universitas Indonesia.

Semasa mahasiswa, Fadli Zon aktif di berbagai organisasi seperti Senat Mahasiswa dan kelompok studi, serta teater. Di lua kampus, Fadli Zon juga terlibat dalam berbagai organisasi, seperti Indonesian Student Association for International Studies, KNPI, dan Asian Conference on Religion and Peace.

Selain itu, Fadli Zon juga sempat bekerja sebagai wartawan. Ia menulis sejumlah artikel untuk majalah remaja seperti Nona dan Hai, kemudian jadi wartawan majalah Suara Hidayatullah dan Harian Terbit.

[Gambas:Video ]

Selepas sarjana, Fadli Zon mulai terlibat dalam partai politik. Ia pernah bergabung dalam Partai Bulan Bintang pada 1998 hingga 2001. Selain itu, ia sendiri pernah menjadi anggota MPR pada 1997-1999 dari golongan pemuda.

Pada 2002, Fadli Zon meneruskan studinya di London School of Economics and Political Science (LSE). Ia mengambil program Development Studies dan meraih gelar Master of Science.

Kembali ke Indonesia, Fadli Zon tetap menjadi politisi tapi dari jalur independen hingga 2008, semasa dirinya bersama Prabowo Subianto mendirikan Partai Gerindra. Sejak saat itu, Fadli Zon dikenal sebagai politisi Gerindra dengan jabatan Wakil Ketua Umum.

Hingga pada 2014, Fadli Zon diangkat menjadi Wakil Ketua DPR. Ia menjadi bagian dari paket yang diajukan lima fraksi dalam Koalisi Merah Putih, yakni Golkar, Gerindra, PKS, PPP, Partai Demokrat, dan PAN yang dipimpin oleh Setya Novanto.




Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon  saat bedah buku Lahir pada 1 Juni 1971, Fadli Zon lebih banyak dikenal sebagai politikus dan mantan aktivis Indonesia. ( Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Keris dan Perangko

Terlepas dari urusan politik, Fadli Zon memiliki minat yang tinggi akan seni budaya selain daripada ia merupakan lulusan doktoral UI dalam hidang sejarah.

Ia mendirikan Fadli Zon Library di Jakarta Pusat, Pendiri Rumah Kreatif Fadli Zon, Cimangggis, Depok, Rumah Budaya di Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat, dan Dewan Pembina Rumah Puisi Taufiq Ismail di Aia Angek.

Selain dikenal dengan karier politik, Fadli Zon juga dikenal memiliki koleksi antik, yakni perangko dan keris. Seperti diberitakan detikcom pada 2017, Fadli mengaku memiliki koleksi hingga 1.000 keris.

“Ya saya setiap hari di mobil saya selalu bawa keris, selalu. Sudah dari dahulu sebelum jadi anggota DPR itu selalu bawa keris,” ujar Fadli. “Saya sudah lama 20 tahun (koleksi keris). Ada 1.000 (keris) lah,”

Keris yang selalu dibawanya adalah keris pusaka Pamor Junjung Drajat. Harga keris koleksi Fadli pun beragam mulai dari Rp200 ribu hingga Rp15 juta. Bagi Fadli Zon, keris merupakan salah satu senjata tradisional Indonesia sangat pantas menjadi warisan agung budaya dunia.

Semasa menjabat sebagai Ketua Umum Sekretaris Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) 2022-2027, Fadli ingin lebih banyak menarik generasi muda serta kalangan perempuan dalam pengurusan SNKI karena selama ini terkesan dunia perkerisan didominasi oleh kaum pria.

Atas minat terkait seni budaya tersebut, Fadli Zon dirumorkan menjadi menteri kebudayaan di era pemerintahan Prabowo-Gibran. Fadli pun datang ke kediaman Prabowo pada Senin (14/10).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku mendapatkan banyak pesan dari Prabowo Subianto. Ia menyatakan diminta untuk membantu pemerintahan Ketua Umum partainya itu setelah resmi menjabat sebagai Presiden pada 20 Oktober.

“Cukup banyak [pesan khusus]. Harus reinventing Indonesian identity. Bagaimana kita menemukan kembali identitas Indonesia karena kita ini bangsa yang mega diversity,” ungkap Fadli Zon di Kertanegara, Senin (14/10).

“Sebenarnya ini, kita bisa menjadi ibu kota budaya dunia. Jadi, saya kira kita punya kekayaan, budaya itu national treasure kita,” tuturnya.

(kes/end)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *