Putra Mahkota Jepang Kritik Media Tebar Rumor Eks Putri Mako



Jakarta, Indonesia —

Putra Mahkota Jepang, Akishino, mengkritik media yang memberitakan rumor mengerikan terkait pertunangan mantan Putri Jepang, Mako Komuro.

Pernyataan itu muncul saat memperingati ulang tahun Akishio ke 56 pada Selasa (30/11).

“Jika Anda membaca tabloid, ya, bagaimana saya mengatakannya, tapi ada banyak hal yang mengerikan, meski juga beberapa pendapat harus kita dengarkan,” ujar Akishino saat ditanya mengenai hubungan antara media dan diagnosis putrinya seperti dikutip Reuters.

Beberapa bulan jelang pernikahan dan masifnya pemberitaan negatif soal Mako dan Komuro, ia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental yakni Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD).

Meskipun warga Jepang menaruh perhatian saat Mako dan Kei Komuro mengumumkan pertunangan pada 2017 lalu, namun pengungkapan skandal yang dilakukan sejumlah media memicu pengawasan dan kritik yang intens.

“Setiap artikel-artikel di internet, ada banyak komentar dan sebagian dari mereka mengatakan hal-hal yang sangat buruk. Ada orang-orang yang sangat terluka oleh fitnah ini,”lanjut Akishino.

Para pengamat kerajaan mengatakan kehebohan pernikahan Mako, yang bahkan memicu protes terhadap pernikahan tersebut, mungkin telah ditangani Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang (IHA).

Badan itu mengatur kehidupan berkeluarga, dan menunjuk bagaimana insiden serupa ditangani oleh bangsawan di luar negeri.

Akishino mengatakan IHA kadang mengoreksi informasi yang salah di situs webnya, tetapi ia menyiratkan lebih banyak hal lagi yang mungkin diperlukan.

“Jika Anda akan membantah sebuah artikel, Anda harus menetapkan standar yang tepat dan kemudian memprotes ketika itu melewati batas,” kata dia.

Akishino lalu melanjutkan, “Pemberitaan negatif mungkin berlanjut, jadi saya pikir perlu mempertimbangkan menetapkan standar seperti itu dengan berkonsultasi dengan IHA.”

Akishino juga mengatakan bahwa keputusan untuk membatalkan semua upacara pernikahan adalah hak dia. Sebab, adik Kaisar Jepang itu, merasa skandal soal hutang keluarga Komuro belum dijelaskan secara komprehensif.

“Saya pikir akan lebih tepat jika (pernikahan) mereka bisa dilakukan seperti biasa,” tutur Akishino.

Sebelum menikah Mako dan suaminya menghadapi masalah bak tak habis-habis. Mulai dari eksploitasi media soal hutang keluarga Komuro hingga penolakan dari berbagai pihak terkait pernikahan mereka.

Usai menikah pada Oktober lalu, Mako dan Komuro memutuskan pindah ke New York, Amerika Serikat dan menjadi warga biasa.

Menurut hukum Kekaisaran Jepang, jika putri menikah dengan warga biasa, maka status kerajaan akan dicabut.

(isa/bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *