Rasa Nyetir Toyota Veloz yang Bukan Lagi Keluarga Avanza


Denpasar, Indonesia —

Toyota Veloz adalah mobil baru dengan identitas berbeda dari Avanza. Mobil ini dirancang menggunakan platform generasi baru Avanza dan Daihatsu Xenia, namun yang membuatnya sangat berbeda adalah karena bukan diproduksi Daihatsu, melainkan Toyota di Indonesia.

Saya sudah sempat mencoba langsung rasanya nyetir Avanza di Gaikindo Indonesia International Auto Show dan kini mendapat kesempatan test drive Veloz. Kondisinya berbeda karena Veloz saya uji dalam acara yang digelar Toyota di Bali.

Pada kesempatan tersebut mobil yang saya gunakan merupakan varian tertinggi Veloz yaitu Q CVT TSS. Harga mobil tersebut Rp291,5 juta, namun perlu dicatat banderol ini sudah termasuk diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 100 persen yang berlaku hingga 31 Desember.




Toyota velozMenguji Toyota Veloz di Bali. ( Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)

Perjalanan awal di Bali dimulai dari Bandara Ngurahrai bersama empat rekan dari media lain dalam satu mobil. Saat pertama saya memilih posisi duduk sebagai penumpang di baris kedua.

Tapi sebelum perjalanan dimulai, terlebih dahulu saya ingin membahas ubahan desain dari Veloz terbaru.

Desain Veloz dan Avanza terbaru sekilas bisa terasa mirip, terlebih jika dilihat dari samping. Namun pada area wajah sebenarnya beda cukup signifikan.

Veloz mempunyai grill bergaya trapesium. Jika diperhatikan sebentar, bentuknya mengingatkan bahasa desain mobil Toyota yang lain, yaitu Corolla Cross.

Menurut saya desain tersebut sukses membuat Veloz terlihat lebih mewah ketimbang Avanza atau saudaranya sekalipun, Xenia.

Kemudian perbedaan lain juga terlihat pada sisi belakang. Veloz tidak lagi menggunakan emblem Avanza seperti saat masih menjadi varian tertinggi model ini.

Sebagai gantinya emblem Veloz berukuran besar kini ditempel pada sisi tengah pintu belakang.

Selain itu Veloz juga terasa lebih sporty sebab menggunakan pelek dua warna ukuran 17 inci, sementara Avanza hanya 16 inci.




Toyota velozMenguji Toyota Veloz di Bali. ( Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)

Sensasi kabin

Selesai melihat eksterior, saya kemudian masuk ke kabin. Baru saja duduk, saya mendapat perubahan besar yaitu terasa lapang, tata letak komponen dan ornamennya berbeda, sekaligus terasa mewah.

Buat ukuran tubuh saya yang cukup bongsor yaitu tinggi 183 cm dan berat 117 kg, duduk di kabin ini terbilang nyaman. Duduk bersama rekan yang memiliki badan tidak kalah besar juga terasa nyaman selama perjalanan, sementara ruang kepala juga terasa luas.

Secara teknis, Veloz mengalami penyesuaian ukuran. Veloz lebarnya bertambah 7 cm dan panjang bertambah 20 cm, kemudian dibuat lebih rendah 40 cm meski begitu ground clearance naik menjadi 205 mm dari sebelumnya 197 mm.

Veloz sama seperti Avanza yang berubah dari platform gerak roda belakang menjadi gerak roda depan. Toyota menyebut platform Veloz bernama Platform Full Engine – Front Wheel Drive (FF) yang diklaim lebih stabil karena ada pengaturan suspensi baru yang disebut menjadikannya lebih halus dan senyap.

Perasaan lega duduk di jok Veloz cuma berlaku di baris kedua bagi saya. Waktu saya coba duduk di baris ketiga, rasanya sama seperti sebelumnya, sempit.

Buat saya baris ketiga Veloz menyiksa lutut dan badan untuk bergerak. Kemudian ruang kepala sangat mepet atap.

Walau demikian mobil ini punya sisi menarik jika ingin memanfaatkan baris ketiga, yaitu mengubahnya menjadi ‘sofa mode’. Sofa mode membuat sandaran jok baris kedua terlipat untuk kebutuhan menopang kaki ketika duduk pada baris ketiga.

Duduk di baris ketiga saat sofa mode menawarkan sensasi menumpangi mobil mewah dengan captain seat.




Toyota velozDuduk di baris ketiga Toyota Veloz. ( Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)

Selama perjalanan menjadi penumpang, platform baru Veloz yang juga digunakan pada Avanza maupun Xenia ini memberikan sensasi berbeda. Mobil tidak terasa limbung meski saat itu sang sopir memacu mobil kencang di jalur menikung.

Hanya saja suspensi terasa tak bersahabat lantaran terasa kaku. Hal ini membuat sensasi menghentak ketika sopir melalui jalan berlubang.

Sedikit catatan bakal Veloz, kesan mewah pada mobil ini harus sedikit pudar setelah saya melihat blower AC pada baris kedua. Sekilas bentuknya mengingatkan pada fitur ‘kipas angin’ model LCGC Daihatsu Sigra atau Toyota Calya.

Buat saya, jika bentuk blower dibuat lebih modern, pasti interior akan terasa lebih sempurna. Tapi kembali lagi, Toyota pasti punya hitung-hitungan dalam penggunaan komponen ini meski secara visual kurang enak dilihat.


Nyetor Veloz di Tanjakan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *