Rekomendasi KNKT untuk Transjakarta: Tambah Struktur Manajemen Risiko



Jakarta, Indonesia —

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Rekomendasi itu dikeluarkan setelah KNKT melakukan evaluasiĀ atas maraknya insiden kecelakaan yang dialami armada bus Transjakarta.

Pelaksana Tugas Kepala Sub-Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan mengatakan ada empat area yang dievaluasi pihaknya, yakni manajemen risiko, pemastian awak dan kendaraan, keselamatan rute/lintasan dan kompetensi pengemudi.

Terkait manajemen risiko, KNKT merekomendasikan penambahan departemen khusus untuk mengelola manajemen risiko dan memberikan jaminan keselamatan.

“Saat ini departemen dimaksud sudah ada namun masih terlalu kecil. Sehingga perlu ditingkatkan paling tidak sama dengan direktorat yang berada di bawah direktur utama dan dipimpin oleh seorang direktur,” kata Wildan dalam konferensi pers, Rabu (22/12).

Selanjutnya terkait pemastian awak dan kendaraan, KNKT merekomendasikan manajemen Transjakarta untuk melakukan improvement terhadap prosedur dan standar yang dipergunakan dalam memastikan kelaikan kendaraan dan kesiapan awak kendaraan.

Prosedur dan standar yang ada saat ini dinilai perlu dikembangkan agar lebih adaptif dan responsif terhadap dinamika teknologi serta fluktuatif demand angkutan.

Lalu terkait keselamatan lintasan. KNKT bersama dengan manajemen Transjakarta disebut telah melakukan pemetaan terhadap 13 lintasan Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta.

Dari pemetaan tersebut ditemukan hazard atau bahaya dalam lintasan.

“Untuk itu perlu dilakukan pemetaan yang lebih komprehensif, lebih luas, tidak hanya 13 koridor tetapi juga menyangkut lintasan non BRT. Pasti ada lagi. Oleh sebab itu dalam rekomendasi kami, kami meminta pada BPTJ melakukan route hazard mapping,” katanya.

Sementara terkait performa pengemudi, KNKT merekomendasikan agar dilakukan review atas standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) serta skema sertifikasi profesi untuk pengemudi angkutan masal.

“Terkait dengan kompetensi pengemudi, pada 2022 TransJakarta akan membuat bus akademy. Di mana direncanakan dibuat suatu mekanisme pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan pengemudi yang memiliki tiga ring kompetensi, yaitu terkait dengan knowledge, skill serta attitude,” ujarnya.

(yoa/pmg)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *