Renungan Katolik Hari Kenaikan Tuhan Yesus 2025, Percaya Janji-Nya
Daftar Isi
Jakarta, Indonesia —
Usai 40 hari kebangkitan-Nya, Umat Kristiani hari ini merayakan Kenaikan Tuhan Yesus. Renungan hari ini mengajak umat untuk meneladan para murid yang menyambut kenaikan Sang Guru dengan penuh sukacita.
Perpisahan kerap berasosiasi dengan kesedihan. Namun hal ini tidak ditunjukkan para murid dalam bacaan Injil Lukas. Sukacita itu hadir berkat rasa percaya akan penyertaan Yesus lewat Roh Kudus di mana pun mereka berada.
Bacaan I
Kisah Para Rasul 1: 1-11
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggi di situ menantikan janji Bapa, yang – demikian kata-Nya – “telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Injil
Lukas 24: 46-53
Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
Kamu ada saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”
Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam bait Allah dan memuliakan Allah.
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Kenaikan Tuhan Yesus
|
Dari tahun ke tahun, mengenang momen kenaikan Yesus kerap diwarnai rasa haru sekaligus sedih. Haru karena ada kesempatan berjumpa dengan Sang Guru selama kurang lebih 40 hari, kemudian sedih karena harus berpisah.
Beruntung Yesus beranjak dengan menyelenggarakan perpisahan sederhana. Dia tidak ‘ghosting’ alias menghilang begitu saja.
Akan tetapi, apa para murid lantas bersedih hati? Ternyata tidak. Justru yang terjadi sebaliknya. Mereka pulang dalam keadaan sukacita.
Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam bait Allah dan memuliakan Allah. (Lukas 24: 52-53)
Bukankah perpisahan itu menyedihkan?
Yesus memang meninggalkan para murid yang begitu menghormati dan menyayangi-Nya. Namun kepergian Sang Guru tidak ditanggapi dengan kesedihan.
Barangkali mereka sedih tapi ada rasa sukacita yang lebih besar. Kalau boleh diingat-ingat lagi, Yesus sudah mengatakan sejak awal apa-apa saja yang bakal dilalui dalam hidup-Nya.
Dalam bacaan Injil, Ia menegaskan kembali bahwa Mesias memang harus menderita dan bangkit. Kemudian dalam bacaan pertama, Yesus berkata “tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus”.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1: 8)
Yesus memberikan tugas sekaligus penyertaan lewat Roh Kudus. Saat itu para murid memang belum tahu seperti apa Roh Kudus itu atau bakal seperti apa tugas yang bakal dijalani.
Akan tetapi, mereka menaruh kepercayaan penuh sehingga bukan lagi kesedihan yang mewarnai melainkan sukacita. Sukacita yang datang karena percaya.
Sekarang saatnya kita mengangkat kepala, kembali menjalani misi yang diberikan Yesus lewat pekerjaan, jabatan, tugas atau apa pun yang sedang dijalani saat ini dengan sukacita dan keyakinan akan penyertaan Roh Kudus.
(els/els)