RI Butuh 9 Juta Talenta Digital Hingga 2030




Jakarta, Indonesia

Pemerintah terus bergerak maju dalam pembangunan infrastruktur digital untuk mendukung transformasi menuju Indonesia Emas 2045. Dalam keberlanjutan pembangunan infrastruktur menyambut era digital di masa depan ini dibutuhkan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan kompeten.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Fadhilah Mathar, menegaskan pihaknya berupaya memastikan bahwa talenta yang dimiliki memiliki keterampilan dan pola pikir yang sesuai dengan kebutuhan era digital.

“Ketersediaan talenta digital ini juga sangat penting. Sampai tahun 2030 kita masih memerlukan 9 juta skillful talenta digital,” ujar Fadhilah dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur’, Senin (2/9). 


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadhilah mengatakan SDM merupakan salah satu pondasi penting dalam menyediakan infrastruktur berkelanjutan dan menjaga ekosistem digital yang berkualitas di Indonesia. Untuk mewujudkan itu BAKTI Kominfo melakukan pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi pegawainya secara berkelanjutan agar tetap relevan serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang dinamis.

“SDM itu adalah satu pondasi yang paling penting diantara pondasi lainnya seperti tata kelola dan juga regulasi SDM. Ini kita siapkan dengan dua pendekatan, pertama tentu untuk lingkup Kominfo sendiri. Bagaimanapun, kami sebagai pengampu digitalisasi itu harus memiliki talenta yang bukan hanya skill dalam aspek keterampilan, tapi juga mindset,” ucap Fadhilah.

Pendekatan kedua, lanjut Fadhilah, BAKTI Kominfo juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta universitas-universitas terkemuka di Indonesia untuk menyelenggarakan program pelatihan dan beasiswa melalui Digital Talent Scholarship.

Program ini berfokus pada pengembangan generasi muda yang kompeten di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dengan harapan mereka dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital Indonesia di masa depan.

Fadhilah juga menekankan bahwa keberlanjutan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia telah menjadi fokus utama BAKTI selama satu dekade terakhir. Dengan begitu diharapkan infrastruktur yang telah dibangun tidak bersifat sementara atau jangka pendek, tetapi juga perlu dilanjutkan sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi dan masyarakat Indonesia.

“Kita kawal 10 tahun pembangunan infrastruktur, kita akan lanjutkan hal-hal baik ini di pemerintahan selanjutnya. Sehingga pembangunan infrastruktur untuk perbaikan ekonomi dapat kita realisasikan,” tutupnya.

(ory)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *