RI Lobi Pfizer Beli Obat Covid Paxlovid Diklaim Ampuh Cegah Kematian



Jakarta, Indonesia —

Kementerian Kesehatan berencana membeli obat Covid-19 besutan Pfizer, Paxlovid yang diklaim bisa mencegah tingkat kematian hingga 90 persen dan mengurangi potensi rawat inap hingga 70 persen.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya sudah melakukan penjajakan terkait obat Covid-19 Paxlovid.

“Kami sudah penjajakan dengan produsennya [Pfizer], baru sampai pada tahap tersebut,” kata Nadia saat dihubungi Indonesia.com, Kamis (16/12).

Nadia juga menjelaskan pihaknya menunggu hasil kajian dari organisasi profesi kedokteran serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait efikasi, khasiat, dan efek samping obat Paxlovid.

“Sambil kami tunggu juga rekomendasi BPOM, para ahli, dan organisasi profesi sebelum membeli obat tersebut,” ucap Nadia.

Dia juga menyebut obat Covid-19 Paxlovid memang memiliki klaim efikasi menurunkan rawat inap pasien Covid-19 hingga 70 persen dan menurunkan tingkat kematian pasien hingga 90 persen.

Jika berdasarkan hasil kajian BPOM dan organisasi profesi klaim tersebut terbukti tepat, maka Paxlovid bisa menjadi salah satu pilihan obat untuk perawatan pasien Covid-19 di Indonesia.

Sejauh ini, pemerintah Indonesia menggunakan 6 jenis obat sebagai pilihan pengobatan pasien Covid-19 bergejala sedang-berat dengan pengawasan dokter. Beberapa obat tersebut di antaranya Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab, IVIg, Oseltamivir, Azithromycin, dan Ivermectin.

“Kalau terbukti [efikasi dan khasiatnya] maka bisa jadi salah satu pilihan obat untuk pasien Covid-19,” tutur Nadia.

Sebelumnya Kemenkes telah membeli sekitar 600-1 juta tablet Molnupiravir pada November lalu. Pembelian obat Covid-19 ini disebut cara Kemenkes mengantisipasi gelombang ketiga yang diprediksi terjadi sehabis periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Sementara Pfizer baru-baru ini mengklaim pil anti-Covid-19 hasil pengembangannya yakni Paxlovid efektif mencegah kematian hingga 90 persen dan mencegah rawat inap hingga 70 persen. Uji coba obat ini diberikan kepada orang-orang berisiko tinggi yang telah divaksinasi.

Pfizer juga menyebut tak seorang pun yang terlibat dalam uji coba penggunaan Paxlovid ini meninggal dunia. Kendati demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan regulator lain masih melakukan pengujian terhadap obat Covid-19 Paxlovid.

(mln/DAL)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *