RI Rawan Varian Omicron, Skenario Merah Nataru



Jakarta, Indonesia —

Kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia menurun dalam empat bulan terakhir. Namun, pemerintah diminta tak lengah terhadap potensi lonjakan kasus usai libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Terlebih setelah varian baru muncul dan telah teridentifikasi di sejumlah negara dari Eropa hingga Asia. Varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan iniĀ  dinilai memiliki tingkat penularan yang tinggi, kendati gejala klinis cenderung ringan.

Pemerintah telah menutup pintu masuk kedatangan dari sejumlah negara di Afrika untuk mengantisipasi penyebaran varian baru tersebut. Selain itu, masa karantina kedatangan dari luar negeri diperpanjang menjadi tujuh hari.

Indonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

RI Diprediksi Rawan Varian Omicron

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memprediksi Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki risiko tinggi akan penyebaran varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron.

Selain Indonesia, terdapat 10 negara bagian Asia Tenggara (SEARO) lainnya yang masuk dalam perkiraan ini. Mereka yakni Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand dan Timor Leste.

“WHO memperkirakan negara di bagian Asia Tenggara (SEARO) memiliki resiko sangat tinggi,” kata Budi dalam keterangannya, Rabu (1/12).

Varian Omicron Disebut Bisa Bikin Reinfeksi Covid-19

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan terdapat kemungkinan varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron mampu membuat penyintas virus corona kembali mengalami infeksi atau reinfeksi Covid-19.

Kendati demikian, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa kemungkinan itu masih perlu sejumlah penelitian yang sampai saat ini masih berproses dilakukan banyak tim peneliti global dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Berdasarkan bukti awalan, disinyalir varian ini dapat menimbulkan reinfeksi pada penyintas Covid-19,” kata Wiku.

Skenario ‘Merah’ Nataru: Kasus Aktif Jadi 408 Ribu

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah memproyeksi sejumlah kondisi kenaikan kasus aktif virus corona pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Proyeksi itu membagi empat perkembangan kasus aktif Covid-19 saat Nataru sesuai dengan kondisi Indonesia saat itu.

Proyeksi dengan skenario terburuk atau merah mencatatkan kasus aktif Covid-19 di Indonesia akan mencapai 408 ribu. Namun, Aisyah menggarisbawahi bahwa proyeksi itu dibuat sebelum adanya varian Covid-19 B.1.1.529 atau yang disebut varian Omicron

Namun demikian, prediksi jumlah kasus aktif pada gelombang tiga Covid-19 kala Nataru itu masih lebih rendah dibandingkan gelombang kedua yang terjadi pada Juli-Agustus lalu. Saat itu jumlah kasus aktif mencapai 570 ribu kasus.


1,7 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di RI


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *