RI Siap Terapkan Jalur Pembangunan Ambisius



Jakarta, Indonesia —

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyebut Indonesia siap untuk menerapkan jalur pembangunan yang ambisius.

Siti mengklaim, lewat jalur itu, Indonesia bisa mengatasi tantangan lingkungan sekaligus membangun dunia pascapandemi Covid-19 dengan lebih tangguh.

Hal itu ia sampaikan kala membuka sesi ketiga dari pertemuan Resource Efficiency Dialogue G20 Presidensi Italia pada Senin (15/11).

“Indonesia siap menerapkan jalur pembangunan yang lebih ambisius yang mampu mengatasi tantangan lingkungan secara seimbang dan holistik, sambil juga membangun dunia pasca pandemi yang lebih tangguh dan inklusif, berdasarkan keadaan dan prioritas nasional,” kata Siti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/11).

Kegiatan ini diselenggarakan secara virtual pada Senin (15/11) dan diikuti oleh para pejabat setingkat menteri bidang lingkungan hidup dan kehutanan dari negara-negara tropika G20, para pejabat tinggi perwakilan dari 12 negara anggota G20, serta berbagai pimpinan entitas PBB dan lembaga internasional pemerhati lingkungan. 

Dalam kesempatan itu, Siti juga mengklaim Indonesia dapat mengelola sumber daya alam (SDA) secara efisien dan berkelanjutan. Ia lantas memamerkan contoh kebijakan dan langkah langkah yang telah diambil serta dinilainya sebagai kemajuan.

Ia memberi contoh bahwa pihaknya telah menetapkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah 2017-2025. Menurutnya, kebijakan tersebut dapat mengontrol sampah, baik dari segi jumlah yang diproduksi maupun pengelolaan.

“Di mana pada tahun 2025, tingkat produksi sampah dapat berkurang 30%, dan 70% sisanya telah dapat dikelola secara sistematis,” ujarnya.

Diketahui, isu pembangunan memang getol disebut-sebut oleh Siti belakangan ini. Terbaru, Siti memanen banyak kritik dari berbagai kalangan usai membuat pernyataan kontroversial soal pembangunan di akun Twitternya @SitiNurbayaLHK.

Dalam cuitannya itu, ia menyebut pembangunan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak boleh dihentikan atas nama deforestasi.

Akibat cuitannya itu, Siti dituduh sebagai menteri yang propembangunan yang merusak lingkungan.

Tak lama, setelah kegaduhan itu, Siti kembali membuat pernyataan terkait pembangunan. Ia mengatakan, setiap pembangunan harus memperhatikan keseimbangan sebagaimana pesan dari Jokowi. Menurutnya, pembangunan seharusnya mempertimbangkan aspek lingkungan.

”Pesan Presiden sudah jelas. Harus ada keseimbangan. Presiden Jokowi juga menekankan, setiap Kementerian dalam membangun apapun harus memperhatikan lingkungan dan dampaknya,” kata Siti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/11).

(yla/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *