RS Kariadi Terbakar, Bapetan Klaim Tak Ada Peningkatan Paparan Radiasi



Jakarta, Indonesia —

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengungkapkan tidak ada peningkatan paparan radiasi akibat kebakaran Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/12) malam.

Hal itu diungkap usai pemeriksaan fasilitas radiasi, termasuk radiologi, radioterapi, dan kedokteran nuklir usai kebakaran.

“Tidak ada peningkatan/perubahan paparan radiasi yang diakibatkan kebakaran pada seluruh fasilitas radiasi yang dimiliki oleh RSUD Dr. Kariadi Semarang,” kata Bapeten dalam keterangan tertulis, Jumat (31/12).

Fasilitas dan peralatan radiasi di RSUD Dokter Kariadi dapat beroperasi normal. Bapeten menyebut berbagai fasilitas tersebut diperbolehkan untuk dioperasikan melayani pasien.

Meski demikian, Bapeten tidak berhenti melakukan pengawasan. Mereka tetap melakukan pemeriksaan berkala untuk menjamin keamanan orang-orang di RSUD Dokter Kariadi.

“Bapeten akan tetap melakukan pengawasan dan inspeksi secara rutin demi menjaga keselamatan dan keamanan pasien, pekerja, dan masyarakat,” lanjut keterangan tersebut.

Sebelumnya, RSUP Dokter Kariadi, Semarang, terbakar pada Kamis (30/12) malam. Api berasal dari ruang Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang berdekatan dengan bangsal pasien Gedung Kasuari.

Kebakaran disebut mulai terjadi sekitar 18.45 WIB. Sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran dan 4 unit mobil meriam air kepolisian dikerahkan untuk memadamkan api.

Polda Jawa Tengah juga menerjunkan Tim Kimia, Biologi, dan Radioaktif (KBR) Gegana ke lokasi kebakaran. Tim itu ditugaskan untuk mengecek potensi kebocoran radiasi.

(dhf/arh)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *