Saatnya Merantau ke Luar Negeri, Rizky Ridho?


Jakarta, Indonesia

Jam terbang reguler, tampil apik, dan mampu jadi kapten membuat Rizky Ridho jadi salah satu pemain paling berharga di Timnas Indonesia dan Persija Jakarta. ‘Embusan’ angin untuk berkarier di luar negeri semakin kencang. Inikah saatnya?

Ridho adalah salah satu bintang Timnas Indonesia yang belum pernah mencicipi kompetisi profesional di luar negeri. Padahal secara kualitas, bek 22 tahun itu dianggap sudah cukup untuk melebarkan sayap ke negara lain.

Ia tak tergantikan di Liga 1 musim ini. Dari delapan pekan yang sudah bergulir, Rizky Ridho selalu hadir dalam setiap pertandingan dan hanya satu kali tampil sebagai cadangan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitupun dengan musim-musim sebelumnya. Menit bermain Rizky Ridho terus mengalami peningkatan sejak debut di Liga 1 2020 lalu bersama Persebaya. Sejak kompetisi sepak bola Indonesia kembali pasca Covid-19, Ridho selalu tampil minimal 18 kali di Liga 1 dan terus menanjak.

Konsistensi di Timnas Indonesia juga jadi salah satu alasan Rizky Ridho masih melangit hingga saat ini. Ia mampu mempertahankan posisinya di level internasional sejak namanya bersinar di Piala AFF U-18 2019.

Ia satu angkatan dengan beberapa nama potensial saat itu. Beberapa di antaranya adalah Ernando Ari, Bagas Kaffa, Bagus Kahfi, Komang Teguh, Alfeandra Dewangga, Beckham Putra, Braif Fatari hingga Rendy Juliansyah. Rizky Ridho adalah salah satu yang paling konsisten sampai saat ini.

Di usia yang begitu muda, pelatih juga tak ragu menunjuknya sebagai kapten. Ia punya rapor sebagai pemimpin sejak Piala AFF U-18 2019. Ban kapten terus melingkar di berbagai turnamen saat membela tim Merah Putih.

Termasuk saat Shin Tae Yong memberangkatkan Timnas Indonesia U-19 ke Bulgaria dalam program pemusatan latihan pada September 2020. Rizky Ridho terpilih jadi pemimpin rekan-rekan setimnya saat itu.

Begitu pun dengan ajang lain seperti SEA Games 2022, hingga Piala Asia U-23 2024 yang jadi kualifikasi Olimpiade 2024. Rizky Ridho mengemban tanggungjawab itu.

Bahkan Shin Tae Yong juga menunjuk Rizky Ridho sebagai kapten di level senior. Pertama kali tugas itu diterima Ridho ketika menggantikan Jordi Amat yang cedera di Piala Asia 2023, Januari 2024 lalu.

Seiring dengan absennya Jordi Amat dan Asnawi Mangkualam sebagai kapten, Ridho kembali menerima kepercayaan STY menjadi kapten Timnas Indonesia. Ini terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra Vietnam pada Maret 2024 lalu.

Dengan status kapten yang cenderung dinamis di Timnas Indonesia akhir-akhir ini, Rizky Ridho jadi salah satu pilihan utama. Kombinasi jiwa kepemimpinan, kepercayaan diri, dan konsistensi jadi alasan Ridho menerima tugas itu.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Dengan portfolio yang menjanjikan, bukan topik awang-awang Rizky Ridho punya bekal yang cukup untuk ke luar negeri, setidaknya ke level Asia.

Berkarier di klub elite Asia Tenggara dapat jadi penjajakan yang realistis bagi Ridho untuk mengawali batu pijakan. Terlebih jika klub yang dibelanya langganan tampil di Liga Champions Asia.

Jika sudah stabil, perlahan bisa pindah ke level yang lebih tinggi dalam hal ini Korea Selatan atau Jepang. Ridho bisa belajar dari Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan. Upaya untuk menonjol di tingkat Asia akan membuat namanya tersiar lebih luas. Bukan tak mungkin Eropa bisa jadi tempat persinggahan berikutnya.

Sudah ada beberapa contoh pemain yang ditempa di Indonesia kemudian berkarier di Eropa seperti Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan Marselino Ferdinan. Namun dalam konteks ini, Ridho perlu bekal yang lebih mantap agar bisa konsisten.

Salah satu indikator yang membuat Ridho layak naik kelas adalah ketika tidak terlihat gugup saat berduet seperti Jay Idzes, Jordi Amat, dan Mees Hilgers. Ditambah kini kiper utama Timnas Indonesia adalah Maarten Paes.

Dikelilingi dengan pemain yang sudah makan asam garam di Eropa dan Amerika Serikat tak membuat Ridho kelabakan. Pembawaannya begitu tenang dan membuatnya jarang melakukan kesalahan fatal.




Banner Testimoni

Ini menjadikan Ridho layak sebagai kapten permanen di masa depan selain Jay Idzes. Dengan usia yang masih muda, perjalanannya masih panjang baik di level internasional maupun klub.

Di satu sisi, Ridho perlu fokus dalam sederet aspek penting dalam kariernya. Sebagai pemain profesional, ia wajib memenuhi kontrak bersama klubnya saat ini, Persija. Terlebih saat ini Ridho berstatus kapten menggantikan Andritany.

Ridho masih terikat kontrak hingga 2026 sejak direkrut Persija dari Persebaya pada 2023 lalu. Artinya, ada biaya transfer yang tak sedikit untuk menebus pemain berpostur 183 cm itu.

Direktur Utama Persija, Mohamad Prapanca menyebut pemain-pemain Persija yang salah satunya Rizky Ridho memiliki nilai kontrak di atas Rp2 miliar. Ini memperkuat asumsi bahwa Ridho merupakan salah satu pemain paling bernilai yang ada di Indonesia saat ini.

Sedangkan berdasarkan situs Transfermarkt nilai transfer Ridho mencapai Rp7,1 miliar. Angka ini sekaligus menjadikannya sebagai pemain dengan market value tertinggi di Persija.

Kini tinggal kembali ke Ridho. Dengan kenyataan bahwa dirinya adalah salah satu pemain paling bernilai di Indonesia saat ini, ia punya pilihan untuk keluar dari zona nyaman dengan keluar negeri atau teguh pada pendiriannya berkarier di Tanah Air.

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *