Sahroni Klaim Uang Komitmen Formula E Rp560 M Tak Rugikan DKI
Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni mengakui penggunaan dana APBD DKI Jakarta untuk commitment fee atau uang komitmen sebesar Rp560 miliar. Namun ia yakin itu tak akan merugikan Pemprov DKI.
Selain itu, Sahroni menyebut tidak akan ada lagi pendanaan Formula E yang datang dari dana APBD.
“Memang, mulai sekarang tidak akan ada lagi APBD yang dipakai. Nah untuk yang Rp560 miliar, itu merupakan commitment fee yang jelas tidak langsung bisa dikembalikan,” kata Sahroni saat dihubungi Indonesia.com, Kamis (23/12).
Pernyataan Sahroni tersebut sekaligus merespons kritikan dari PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait commitment fee. Sahroni juga menjabarkan ada mekanisme lanjutan terkait uang APBD yang digunakan sebagai pembayaran commitment fee kontrak Formula E selama tiga tahun.
Menurut Sahroni, penyelenggara akan menggunakan dana dari pihak sponsor atau business to business pada pelaksanaan Formula E ke depan. Oleh karena itu, jika penyelenggaraan Formula E berhasil, ia yakin Pemprov DKI menjadi pihak yang akan mendapat keuntungan.
“Oleh karena itu dari sudut pandang penyelenggara, bagaimana sekarang kita persiapkan dan selenggarakan sebaik-baiknya,” jelas politikus partai NasDem itu.
“Agar acara ini sukses, memberi banyak pemasukan, dan terlebih lagi memberi dampak ekonomi yang besar bagi DKI dan Indonesia,” lanjutnya.
Fraksi PDIP dan PSI di DPRD DKI Jakarta sebelumnya membantah pernyataan ketua pelaksana Formula E Ahmad Sahroni yang mengklaim ajang balap mobil itu tak menggunakan APBD.
Anggota Komisi E dari Fraksi PDIP Ima Mahdiah menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta sudah membayar komitmen Rp560 miliar kepada Formula E Operation (FEO) Ltd selaku promotor Formula E.
Apabila Sahroni mengklaim Formula E tidak menggunakan dana APBD, Ima meminta uang komitmen itu dikembalikan. Menurut dia, uang itu bisa digunakan untuk keperluan lain.
“Jadi kalau benar klaimnya tidak pakai APBD lagi, dikembalikan saja uang Rp560 M itu, bisa untuk rehab total puluhan sekolah yang sudah rusak berat di Jakarta,” ujar Ima.
(cin/end)