Said Aqil Jawab Desakan Regenerasi PBNU: Sesuai Kebutuhan Dong



Jakarta, Indonesia —

Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Muktamar ke-34 Said Aqil Siraj sepakat dengan proses regenerasi di PBNU namun harus sesuai dengan kebutuhan.

Hal itu ia sampaikan merespons sejumlah pihak mendorong wacana regenerasi dan estafet kepemimpinan di tubuh organisasi PBNU.

“Regenerasi itu sesuai kebutuhan dong,” kata Said saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (8/12).

Said menyatakan kepengurusan PBNU di bawah kepemimpinannya saat ini sudah banyak diisi oleh kiai dari generasi muda. Ia menyebut Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dan Ketua PBNU Marsudi Suhud merupakan jajaran inti pengurus yang terbilang masih muda.

Ia juga berjanji akan melanjutkan untuk memilih jajaran Ketua PBNU dari generasi muda bila terpilih kembali sebagai Ketum PBNU masa bakti 2021-2026.

“Kalau saya nanti kepilih, beberapa jajaran Ketua nanti kita cari yang muda-muda. Yang penting generasi muda kita libatkan dalam kepengurusan PBNU,” kata Said.

Tak hanya itu, Said juga berjanji akan melibatkan kembali tokoh-tokoh perempuan dalam struktur PBNU bila terpilih. Ia menyebut saat ini sudah banyak kalangan perempuan yang menduduki struktur PBNU periode 2015-2020.

Diketahui, terdapat beberapa pengurus PBNU berlatar perempuan yang menduduki posisi A’wan. Mereka di antaranya Sinta Nuriyah, Chuzaimah T. Yanggo hingga Sri Mulyati.

“Insya Allah akan kita sertakan lagi,” kata dia.

Sebelumnya, sejumlah pihak mendorong perlunya regenerasi bagi kepemimpinan PBNU di Muktamar ke-34 mendatang. Dukungan itu digaungkan di antaranya oleh PWNU Jawa Tengah, PWNU Jatim hingga Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mendukung regenerasi kepemimpinan mutlak dilakukan pada forum Muktamar NU.

Wakil Ketua Umum GP Ansor Muhammad Haerul Amri meminta Said mencontoh sikap mendiang Hasyim Muzadi, yang merupakan mantan Ketum PBNU, memberikan kesempatan bagi kader-kader NU yang lebih muda di bawahnya untuk menjadi Ketua Umum PBNU berikutnya.

Tak hanya Ansor, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah tercatat menjadi salah satu pihak yang mendorong wacana regenerasi dan reorganisasi kepemimpinan PBNU.

PBNU secara resmi memutuskan pelaksanaan Muktamar pada tanggal 23-25 Desember 2021 di Lampung. Keputusan itu diambil pada selasa (7/12) kemarin dalam rapat gabungan tanfidziyah dan syuriah PBNU.

Ketua PBNU Marsudi Syuhud mengatakan pencabutan status PPKM level 3 pada liburan Natal dan Tahun Baru membuka peluang pelaksanaan Muktamar NU tetap sesuai jadwal sesuai keputusan Konbes/Munas NU September 2021 lalu. Hal itu lantas disepakati dengan pertemuan 4 tokoh NU yaitu Rais Aam Miftahul Ahyar, Katib Aam Yahya Cholil Staquf, Ketum Said Aqil Siradj dan Sekjen Helmi Faisal Zaini.

Marsudi mengatakan PBNU telah memerintahkan kepada panitia muktamar untuk segera berkirim surat perihal perizinan kepada pemerintah dan satgas covid.

“Namun jika pemerintah tidak mengizinkan karena alasan kondisi pandemi covid 19 maka akan dilakukan rapat gabungan kembali untuk menetapkan tanggal pelaksanaannya,” kata Marsudi dalam keterangan resminya, Rabu (8/12).

(rzr/ain)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *