Satgas Tegaskan Perubahan Regulasi Nataru Sebagai Adaptasi Kondisi



Jakarta, Indonesia —

Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa penyesuaian regulasi yang dilakukan pemerintah terkait periode Natal dan Tahun Baru bukan menjadi cerminan sikap tidak konsisten.

Menurut Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting, penyesuaian menjadi harus dilakukan karena virus yang terus berubah.

“Penyesuaian regulasi ini dilakukan bukan karena pemerintah tidak konsisten, akan tetapi virus itu sendiri yang tidak konsisten karena selalu bermutasi. Bahkan kalau kita lihat, untuk varian Omicron itu ada 30 gugus mutasinya,” ujar Ginting dalam dialog produktif Tetap Waspada dan Jangan Lengah di Akhir Tahun, Rabu (8/12).

Kondisi itu yang menjadi alasan pemerintah harus mengadakan sejumlah penyesuaian, termasuk kebijakan Natal dan Tahun Baru. Pemerintah menargetkan hingga akhir Desember 2021, capaian vaksinasi Covid-19 berada pada angka di atas 70 persen, baik untuk dosis satu dan dua.

“Vaksinasi juga harus mencapai populasi yang rentan seperti lansia. Untuk lansia, kita upayakan untuk melakukan upaya jemput bola. Keluarga harus mendorong lansia untuk melakukan vaksinasi,” kata Ginting.

Bagi lansia yang memiliki komorbid dan khawatir dengan kondisi kesehatannya usai melakukan vaksinasi, disarankan untuk mengikuti vaksiansi di rumah sakit.

Selain lansia, pemerintah juga menargetkan vaksinasi terhadap kelompok rentan lain seperti ibu hamil, disabilitas, anak-anak, maupun penyintas Covid-19. Penyintas tetap diharapkan melakukan vaksinasi, meskipun tubuhnya sudah memiliki antibodi.

Dengan demikian, kata Ginting, jika sudah varian Covid-19 bermutasi di dalam negeri maka diharapkan dapat terlindungi.

“Terutama mereka yang termasuk ke dalam kelompok rentan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, apabila persentase vaksinasi baik dosis pertama dan kedua sudah lebih dari 70 persen, maka pemerintah baru akan mempertimbangkan mengadakan booster pada 2022. Secara khusus, Ginting meminta masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bahu-membahu mendorong peningkatan vaksinasi.

(rea)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *