Semeru Erupsi dengan 5 Jenis Ancaman, Status Masih Waspada
Meski meluncurkan awan panas guguran hingga permukiman penduduk di Lumajang, Jawa Timur, status Gunung Semeru masih pada level II atau Waspada.
Diketahui, status gunung api memiliki total empat level. Level IV menjadi yang paling tertinggi.
“Kami simpulkan potensi ancaman bahaya tingkat aktivitas Semeru di level II atau Waspada,” ujar Eko Budi Lelono, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dalam konferensi pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (4/12).
Ia menuturkan Semeru sejauh ini memberi setidaknya lima jenis ancaman. Pertama, lontaran batu pijar di sekitar puncak. Kedua, material abu, yang masih tergantung arah dan kecepatan angin.
Ketiga, awan panas guguran. Keempat, guguran batuan dari kubah atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.
Kelima, lanjutnya, “Jika terjadi hujan akan terjadi lahar disepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.”
Dalam status level II ini, pihaknya tak memperkenankan aktivitas warga dalam radius 1 Km dari puncak.
“Wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari puncak Semeru dan 5 km arah bukaan kawah di sektor selatan dan tenggara,” ujar Eko.
Sebelumnya, Semeru erupsi dengan memuntahkan awan panas guguran, Sabtu (4/12) sore. Dari video yang dibagikan oleh BNPB, awan panas guguran yang gelap itu menerpa permukiman penduduk dan memicu kepanikan.
Per 3 Desember 2021, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Semeru berada pada status Level II.
(ryh/arh)