Semeru Erupsi, Wabup Lumajang Sebut 10 Warga Belum Bisa Dievakuasi



Jakarta, Indonesia —

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan masih ada 10 warga yang belum bisa dievakuasi dari daerah yang terdampak letusan Gunung Semeru di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Indah menjelaskan, petugas kesulitan mengevakuasi 10 warga lantaran jalur menuju ke dusun itu sulit dilalui kendaraan.

“Sepuluh orang masih belum bisa dievakuasi karena lokasinya agak sulit, mobil tidak masuk lokasi karena lumpur sampai lutut,” kata Indah dikutip dari Antara, Minggu (5/12).

Ia mengatakan, petugas berusaha mengevakuasi warga dari Curah Kobokan dengan bantuan dari komunitas pengguna Jeep.

Indah pun berharap Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi warga dari daerah yang sulit dijangkau dari jalur darat.

Berdasarkan data pemerintah setempat, hingga saat ini sekitar 300 warga Dusun Curah Kobokan sudah mengungsi di Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

Ia mengatakan sebagian besar rumah warga di Dusun Curah Kobokan rusak akibat awan panas guguran Gunung Semeru sehingga warga dusun itu harus mengungsi.

“Hampir semua rumah hancur di Curah kobokan, sebagian besar (warganya) mengungsi di Balai Desa Penanggal,” katanya.

Indah melanjutkan, dampak letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) lebih parah dibandingkan ketika gunung itu meletus pada tahun lalu.

“Sekarang posko darurat tidak lagi dibangun di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, untuk menghindari dampak yang lebih besar. Posko Kamar Kajang hanya difungsikan sebagai dapur umum Dinas Sosial Kabupayen Lumajang,” katanya.

Sejauh ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Minggu (5/12), total 13 orang meninggal dunia akibat bencana alam itu dan puluhan lainnya mengalami luka bakar.

(yoa/Antara/bac)

[Gambas:Video ]







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *