Serangan Israel ke Iran Disebut Tak Targetkan Infrastruktur Energi




Jakarta, Indonesia

Israel serang Iran pada Sabtu (26/10) dini hari waktu setempat dengan jet tempur. Tujuh ledakan terdengar di Theran dan Karaj hingga membuat banyak warga terbangun karena hal tersebut.

Sumber militer Israel, seperti diberitakan , mengungkapkan sasaran pembalasan Israel terhadap Iran tidak termasuk infrastruktur energi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan serangan terhadap Iran pada 26 Oktober 100 persen dilakukan oleh Israel, tetapi masih ada “kerja sama yang mendalam” dengan Amerika Serikat, termasuk dalam pertahanan udara.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant “mengikuti dengan saksama” serangan di Iran “dari pusat komando dan kendali IDF.”

Mereka memantau bersama wakil kepala staf umum Israel, direktur jenderal Kementerian Pertahanan, dan sejumlah pejabat senior lainnya, kata pernyataan tertulis Kementerian Pertahanan Israel.

Militer Israel mengatakan komandan Angkatan Udara Israel Mayjen Tomer Bar juga hadir memantau serangan terhadap Iran.

[Gambas:Video ]

Pada awal Oktober 2024, pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, meyakinkan Amerika Serikat bahwa serangan balasan terhadap Iran akan dibatasi pada sasaran militer.

Mereka menekankan serangan yang mereka rencanakan bukan untuk fasilitas minyak atau nuklir. Hal tersebut juga disampaikan seseorang yang mengetahui diskusi itu.

Sebelumnya, IRNA, kantor berita resmi Pemerintah Iran mengatakan bahwa beberapa pangkalan militer di barat dan barat daya Teheran telah menjadi sasaran. Namun dilaporkan tidak ada korban jiwa mengutip .

Penyerangan dilakukan setelah berminggu-minggu Israel melakukan musyawarah dalam kabinet keamanannya terkait target penyerangan yang akan mereka lakukan.

Pejabat lainnya menyebut keputusan ini merupakan hasil dari proses pengambilan keputusan yang sangat cermat. Proses ini juga mencangkup beberapa kali konsultasi dengan pejabat Amerika Serikat, termasuk panggilan telepon antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan Presiden Joe Biden.

(chri)





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *