Shin Tae Yong Pantang Bereksperimen di Indonesia vs Myanmar


Jakarta, Indonesia —

Pengamat sepak bola nasional Mohammad Yusuf Kurniawan berharap Shin Tae Yong mematenkan komposisi Timnas Indonesia saat menjalani laga uji coba melawan Myanmar di Stadion Gloria Antalya, Turki pada Kamis (25/11) malam WIB.

“Ini kesempatan yang bagus dari Shin Tae Yong untuk mematangkan kerangka tim. Menurut saya jangan spekulasi lagi, eksperimen lagi, tetapi sudah mengarah ke skuad utamanya. Itu pertama, karena tidak ada waktu lagi,” kata Yusuf kepada Indonesia.com.

“Kedua, saya punya ekspektasi timnas kita main seperti belakangan ini [melawan Taiwan dan Afghanistan]. Main dari kaki ke kaki, kombinasi, build up, karena itu yang bisa membuat timnas kita main mengalir. Jangan lagi seperti U-19 di Kroasia,” ia melanjutkan.

Yang dimaksud lelaki yang biasa disapa Yuke ini adalah pola yang mengandalkan kekuatan atau power game. Menurutnya, gaya power game terbukti tak ampuh untuk tim Merah Putih saat tampil di tiga laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Saat itu Evan Dimas dan kawan-kawan bermain imbang 2-2 melawan Thailand (7/6), lantas dihajar 0-4 oleh Vietnam (11/6), dan dibantai 0-5 oleh Uni Emirat Arab. Tiga pertandingan itu sudah cukup jadi pelajaran bagi Shin untuk Timnas Indonesia.

“Menurut saya, sekarang Shin sudah menemukan jalan yang benar untuk Timnas Indonesia. Cara mainnya. Terus terang, sekarang saya suka dengan cara main yang dibangun Shin untuk Timnas Indonesia. Tidak seperti di awal-awal dia datang,” katanya.

Yusuf juga berharap Shin mematenkan komposisi dua bek tengah, antara Fachruddin Aryanto dengan Alfeandra Dewangga atau Ryuji Utomo. Dewangga dan Ryuji dinilai lebih tepat ketimbang Victor Igbonefo karena faktor usia.

Berkaca dari laga uji coba melawan Afghanistan (16/11), kombinasi Fachruddin dengan pemain muda, yakni Elkan Baggott, berjalan dengan baik. Namun begitu Victor masuk kekuatan lini pertahanan seperti tidak stabil lagi.

“Sebenarnya kalau ada Elkan Baggott sudah ideal, tapi kalau uji coba ini tidak ada pilihan Fachruddin dengan Dewangga. Kalau menurut saya Ryuji jadi pilihan kedua, sedangkan Victor alternatif terakhir. Dewangga kan belum dimainkan,” ucap Yusuf.




Banner Testimoni

Jika Timnas Indonesia bermain dalam komposisi 4-1-4-1 seperti sebelumnya, posisi striker nomor sembilan atau ujung tombak, layak diberikan kepada Dedik Setiawan. Pemain Arema ini walau belum klinis punya karakter yang dibutuhkan timnas.

Untuk Ezra, menurut Yusuf kurang cocok menjadi striker tunggal. Pemain yang pernah membela Jong Ajax ini lebih pas menjadi pemain nomor 10 atau second striker. Tipikal main Ezra yang flamboyan kontradiktif dengan gelandang timnas.

“Dedik itu kan julukannya Drogba. Power-nya luar biasa, namun kurang klinis. Ezra itu mainnya flamboyan, sedangkan gelandang sudah flamboyan, seperti Ricky Kambuaya dan Evan Dimas. Kalau Ezra main nomor 10 lebih cocok menurut saya,” ucap Yusuf.

Tak kalah penting, konsentrasi pada menit-menit awal dan menit akhir harus ditingkatkan. Ini disebut Yusuf sebagai salah satu pekerjaan terbesar Timnas Indonesia dari masa ke masa. Yusuf berharap tak akan lagi kebobolan di menit awal dan akhir.

(abd/jal)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *