Sia-sia Beri Masukan Jokowi soal Menteri Baru
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkap kebiasaan Presiden Jokowi dalam setiap momen reshuffle atau kocok ulang pergantian kabinet menteri di bawahnya.
Menurut Arsul, Presiden Jokowi biasanya telah memiliki pertimbangan dan keputusan sendiri untuk memilih jajaran menterinya. Kebiasaan itu membuat pertimbangan dari pihak luar biasanya akan ditolak.
“Jadi saya yakin kalau pun ada yang mencoba memberi masukan, mengusul-usulkan si A si B itu menurut saya kalau tidak seusai dengan apa yang ada di pikiran Pak Jokowi itu ya kesia-siaan saja,” kata Arsul kepada wartawan di kompleks parlemen, Selasa (16/11).
Arsul mencontohkan pergantian Kapolri baru. Kala itu, ia mengungkap banyak pihak yang mengusulkan nama pengganti Kapolri Jenderal Idham Aziz.
Namun, Jokowi pada akhirnya tetap memilih Kepala Bareskrim Polri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Padahal kata Arsul, ia tak yakin kala itu Listyo ada yang mengusulkan.
Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa Jokowi memegang hak prerogatif yang melekat pada jabatan Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
“Kita sudah menyaksikan sendiri soal Kapolri, yang diusulkan si ini si itu, tapi yang dipilih Pak Listyo Sigit, saya tidak yakin ada yang mengusulkan Pak Listyo,” ujar anggota Komisi III DPR itu.
Wacana kocok ulang kabinet kembali menguat seiring pergantian Panglima Baru dari Marsekal Hadi Tjahjanto ke KSAD Jenderal Andika Perkasa. Momentum itu bersamaan dengan masuknya PAN ke barisan koalisi pemerintah sejak awal September lalu.
(thr/gil)