Siswa SD di Jombang Meninggal usai Vaksin, Sempat Demam dan Muntah



Jakarta, Indonesia —

Seorang siswa SDN Gedangan di Mojowarno, Jombang, Jawa Timur (Jatim) Muhammad Bayu Setiawan (12) dilaporkan meninggal dunia menjalani vaksinasi Covid-19 jenis Pfizer.

Bayu meninggal usai tak sampai 24 jam menjalani vaksin tersebut. Kendati demikian aparat setempat belum bisa memastikan penyebab kematian siswa kelas 6 SD itu disebabkan vaksin yang disuntikkan ke tubuhnya atau tidak.

Kepala Kepolisian Sektor Mojowarno, AKP Yogas mengatakan Bayu mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan sekolahnya di Puskesmas Mojowarno pada Senin (27/12).

“SDN Gedangan hanya penyelenggara, yang melaksanakan petugas kesehatan dari Puskesmas Mojowarno,” kata Yogas, Kamis (30/12).

Bayu, kata dia, mestinya dijadwalkan mengikuti vaksinasi pada Kamis (23/12). Namun rencana itu harus ditunda lantaran Bayu baru saja khitan pada Minggu (19/12).

Sehari pascavaksinasi dosis pertama, Bayu tiba-tiba mengalami demam dan muntah-muntah. Ia pun dilarikan ke Puskesmas Mayangan, Jogoroto, Jombang, Selasa (28/12) dini hari atau tengah malam. Pagi harinya sekitar pukul 05.00 WIB, petugas medis di puskesmas tersebut menyatakan bocah berusia 12 tahun itu meninggal dunia.

Yogas menyebut orang tua Bayu sempat meminta pertanggungjawaban kepada pihak Puskesmas Mojowarno. Namun setelah diberi penjelasan bahwa vaksinasi yang dilakukan sudah sesuai pprosedur, pihak keluarga Bayu akhirnya ikhlas menerima takdir yang menimpa putranya.

“Orang tua anak ini ikhlas,” klaim Yogas.

Pihak puskesmas menyerahkan santunan sebagai tanda belasungkawa kepada keluarga Bayu. Bupati Jombang Mundjidah Wahab bahkan datang melayat ke rumah keluarga almarhum. Kepolisian sendiri mengaku belum bisa menyimpulkan apakah kematian Bayu ini berkaitan dengan vaksinasi itu atau tidak.

“Kalau kami sendiri dari pihak kepolisian tidak bisa menjustifikasi kalau [meninggalnya Bayu] itu karena vaksin,” kata Yogas.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang drg Budi Nugroho menyatakan bahwa vaksinasi terhadap Bayu sudah dilakukan sesuai prosedur. Petugas kesehatan yang bertugas dan vaksinator juga telah memastikan bahwa Bayu dalam konsidi sehat dan laik untuk menjalani vaksinasi sesuai dengan pedoman skrining kesehatan yang berlaku.

“Kondisi [Bayu] memang memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi, dalam kondisi normal,” kata Budi.

Ia mengatakan Bayu memang disuntikkan vaksin jenis vaksin Pfizer lantaran usianya telah menginjak 12 tahun. Hal itu, kata dia, sebagaimana ketentuan pemerintah pusat yang menyatakan bahwa Pfizer aman bagi anak usia 12-17 tahun. Sementara bagi anak 6-11 tahun menggunakan vaksin jenis Sinovac.

(frd/ain)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *