Soal Baliho di Pengungsian Semeru, Relawan Duga Ada Upaya Gembosi Puan



Jakarta, Indonesia —

Koordinator Presidium Pusat Poros Prabowo-Puan, Andianto, meyakini pemasangan baliho bergambar Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani di sekitar lokasi erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur bukan dilakukan pihak relawan.

Ia menduga, pemasangan baliho tersebut dilakukan dalam rangka menggembosi elektabilitas Puan sebagai calon presiden (capres) 2024.

“Bisa jadi tindakan yang kurang empati itu, dalam rangka menggembosi Puan terkait kontestasi capres 2024,” kata Andianto kepada Indonesia.com, Rabu (22/12).

Ia menyampaikan, dugaan upaya menggembosi Puan tersebut bisa saja dilakukan pihak internal partai sekitar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Andianto tidak menutup kemungkinan upaya tersebut dilakukan aktor eksternal PDIP

“Bisa saja dari internal partai yang loyal terhadap Ibu Mega di depan, tetapi di belakang tidak. Atau bisa jadi juga ada pihak-pihak dari luar partai,” klaimnya.

Pihaknya pun meyakini, Puan datang secara ikhlas ke wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru untuk memberikan bantuan dan motivasi masyarakat pengungsi di sana awal pekan ini. Menurutnya, Ketua DPR RI itu pun tidak mungkin melakukan tindakan yang kurang empati seperti memasang baliho seperti itu.

“Saya cukup mengenal Puan, sehingga rasanya tidak mungkin tindakan pasang baliho itu dilakukan oleh Puan. Bisa saja ada pihak-pihak yang memasang baliho tersebut, adalah pihak-pihak yang tidak paham dan tidak mengenal lebih dekat Puan,” tutur Andianto.

Sebagai informasi, sejumlah baliho Puan terpasang di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru, termasuk di depan posko pengungsian.

Warga setempat kecewa dan lebih membutuhkan bantuan ketimbang baliho. Baliho yang dimaksud itu bergambar potret diri Puan dengan latar foto para pengungsi. Selain itu ada pula logo ‘Relawan Puan Maharani’ dilengkapi kalimat penyemangat.

Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan,” bunyi tulisan dalam baliho Puan.

Belakangan setelah ramai di media sosial, Satpol PP Lumajang pun mencopot-copoti baliho bergambar Puan tersebut yang bertebaran di desa-desa terdampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.

Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kabupaten Lumajang, Didik Budi Santoso mengatakan penertiban itu mereka lakukan lantaran baliho Puan tak memiliki izin untuk dipasang di wilayahnya. Didik mengatakan baliho Puan yang ditertibkan itu yakni yang terpasang mulai dari titik pengungsian di Kecamatan Candipuro, sampai ke arah Desa Sumber Wuluh hingga Dusun Kamar Kajang.

“Sementara ini mulai dari di posko Candipuro, sampai di atas, di Kamar Kajang menuju ke arah Gladak Perak,” ujarnya saat dikonfirmasi Kamis (23/12) siang.

Sejauh ini, dalam penertiban itu, Satpol PP Lumajang telah mengamankan 33 lembar baliho bergambar Puan berukuran besar. Meski begitu, kata dia, pihaknya akan terus melakukan penyisiran ke lokasi-lokasi lain. Baliho-baliho yang sudah dilepas tersebut saat ini telah diamankan di kantornya.

Sementara itu, soal siapa pihak yang memasang baliho Puan tersebut, Didik mengaku tak tahu. Pihaknya juga sempat berkoordinasi dengan PDIP Lumajang.

“Kami koordinasi dengan PDIP, pokoknya yang tidak berizin maka kami tertibkan. Dari PDIP menyatakan bahwa itu bukan atas perintah mereka. Ini murni relawan,” ujar dia.

(mts/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *