Spanyol Umumkan Kasus Perdana Varian Omicron, Belanda Sudah 14 Orang
Sebuah rumah sakit di Madrid, Senin (29/11) mengumumkan telah mendeteksi kasus pertama virus corona jenis Omicron di Spanyol. Virus tersebut datang melalui seorang pria yang baru-baru ini berada di Afrika Selatan.
“Layanan mikrobiologi Rumah Sakit Gregorio Maranon di Madrid mengumumkan konfirmasi pertama varian Omicron di Spanyol,” cuit rumah sakit tersebut dikutip dari AFP.
Di lain tempat, Otoritas kesehatan Belanda juga mengumumkan bahwa mereka telah menemukan kasus lain dari varian Omicron Covid-19 baru di antara penumpang yang datang dari Afrika Selatan, sehingga total menjadi 14.
“Dengan bantuan pengurutan, kini telah dikonfirmasi pada 14 orang bahwa itu adalah varian Omicron,” kata Menteri Kesehatan Hugo de Jonge dalam sebuah surat kepada parlemen.
De Jonge sehari sebelumnya mengumumkan 13 infeksi Omicron. Mereka termasuk di antara 61 penumpang yang dikonfirmasi dengan virus corona, dari 624 pelancong yang tiba di Amsterdam dengan dua penerbangan KLM dari Afrika Selatan pada hari Jumat.
Analisis sampel “Menunjukkan bahwa orang yang terkena mungkin memiliki virus kemungkinan besar tertular di beberapa tempat dan dalam hal apa pun tidak selama penerbangan”, kata de Jonge. Hasil sampel lebih lanjut dalam analisis diharapkan Senin nanti.
Pihak berwenang Belanda telah memerintahkan 61 orang yang dites positif Covid untuk tetap dikarantina, dan kebanyakan dari mereka berada di hotel dekat Bandara Schiphol.
Sepasang suami istri melarikan diri dari hotel pada hari Minggu, tetapi polisi perbatasan menangkap mereka di pesawat yang akan lepas landas ke Spanyol dan pasangan itu sekarang diisolasi di rumah sakit.
Penyebaran Covid-19 varian Omicron saat ini menjadi ancaman baru di dunia. Selain disebut lebih menular, varian ini juga dilaporkan dapat memicu reinfeksi atau infeksi ulang Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Omicron bahkan mengatakan bahwa Omicron memiliki kemungkinan peningkatan reinfeksi Covid-19 lebih tinggi dibanding varian lain.
“Bukti awal menunjukkan bahwa mungkin ada peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron (yaitu, orang yang sebelumnya memiliki Covid-19 dapat terinfeksi ulang dengan lebih mudah dengan Omicron), dibandingkan dengan varian lain, tetapi informasinya terbatas,” demikian keterangan WHO, seperti dikutip dari laman resmi.
(ain/ain)