Status Tanggap Darurat Gunung Semeru Diperpanjang 7 Hari



Jakarta, Indonesia —

Status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, ditambah 7 Hari terhitung sejak 18 Desember 2021.

Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran gunung Semeru, Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru diperpanjang menjadi 18-24 Desember.

Keputusan perpanjangan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru itu diambil menyusul peningkatan status dari level II Waspada menjadi level III Siaga.

Pada masa tanggap darurat bencana, fokus penanganan bencana meliputi penyelamatan, evakuasi korban, penyediaan tempat aman, pemenuhan kebutuhan dasar, serta pemulihan sarana dan prasarana.

“Untuk tanggap darurat diperpanjang 7 hari hingga 18-24 Desember masih masa tanggap darurat bencana Gunung Semeru,” kata Irwan dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/12).

Irwan mengatakan dalam masa tanggap darurat bencana kali ini, pihaknya memiliki fokus utama yakni peningkatan pelayanan pengungsi, pemulihan aliran lahar dan awan panas guguran, dan persiapan relokasi pengungsi.

Terkait lokasi relokasi pengungsi, Irwan mengatakan tim tanggap darurat sedang melakukan pendekatan dengan Perum Perhutani. Pasalnya, pengungsi korban erupsi Semeru bakal direlokasi ke Lahan Perhutani di Lumajang, Jawa Timur.

“Kami secara terus menerus pendekatan pada Perhutani dan masyarakat sehingga nantinya tidak jadi masalah kita melakukan pekerjaan pembangunan untuk relokasi,” tuturnya.

Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mencatat jumlah korban meninggal sampai dengan Jumat (17/12) sebanyak 48 orang. Bencana erupsi Gunung Semeru ini juga mengakibatkan sebanyak 27 korban luka dan 10.571 pengungsi.

Selain itu BNPB juga mencatat sebanyak 1.027 unit rumah rusak, 24 unit fasilitas pendidikan, 19 unit fasilitas ibadah, dan 1 unit fasilitas kesehatan terdampak erupsi Gunung Semeru.

“Rumah rusak ini masih dalam pendataan,” kata Abdul.

Sebelumnya status Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dinaikkan ke level III atau Siaga dari level II Waspada.

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan.

Selain itu, masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter di tepi sungai, dan tidak dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Semeru karena rawan lontaran batu pijar.

(mel/ugo)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *