Struktur Buruk Penyebab Banyak Rumah Rusak Efek Gempa Jember
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan kekuatan gempa magnitudo 5,1 dengan intensitas IV-V MMI yang terjadi di Jember, Jawa Timur, pada Kamis (16/12), seharusnya tidak menimbulkan kerusakan masif. Struktur bangunan yang buruk dikatakan sebagai penyebab banyak rumah rusak karena gempa itu.
“Dari hasil survei dan evaluasi di lapangan banyak ditemukan struktur bangunan yang tidak memenuhi persyaratan tahan gempa. Mayoritas bangunan tidak menggunakan struktur kolom pada bagian sudutnya,” jelas Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono, melalui keterangan resmi, Sabtu (19/12).
Menurut Rahmat, efek gempa di Jember semestinya hanya kerusakan ringan seperti benda tergantung yang bergoyang atau kaca jendela bergetar. Sementara berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, ada 46 rumah yang mengalami kerusakan karena gempa, 34 lainnya mendapat kerusakan ringan, 11 kerusakan sedang, dan 1 kerusakan berat.
Selain itu terdapat lima fasilitas umum, yakni empat sekolah dan satu gedung, yang terkena dampak.
Rahmat bilang beberapa analisa banyak bangunan rusak karena konstruksi tidak standar, misalnya tidak punya kolom, atau bangunannya sudah tua.
“Ini di luar skenario pemodelan BMKG, artinya jika gempa dengan magnitudo lebih besar terjadi maka kerusakan yang ditimbulkan akan jauh lebih besar dan luas karena struktur bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa,” katanya.
Jember, jelas Rahmat, pernah diguncang gempa merusak lebih dari enam kali sejak 1896. Kata dia wilayah ini rawan gempa sebab dekat sumber gempa potensial, yaitu subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Timur (zona megathrust).
Selain itu Jember rawan tsunami karena dekat sumber-sumber gempa sesar aktif, baik yang ada di daratan maupun di dasar laut.
BMKG merekomendasikan ke pemerintah daerah melakukan audit kelayakan konstruksi bangunan dan infrastruktur, penyiapan jalur dan sarana prasarana evakuasi yang layak serta memadai.
(fea)
