Sup Labu Haiti Diakui Jadi Warisan Budaya TakBenda UNESCO



Jakarta, Indonesia —

Sup labu asli Haiti diakui sebagai warisan budaya takbenda bagi kemanusiaan oleh Unesco. Warga Haiti merayakan deklarasi dari PBB terhadap sup labu tradisional yang bernama sup joumou ini.

Sup adalah makanan yang sedikit pedas yang biasanya dinikmati pada Hari Tahun Baru. Ini sering termasuk daging sapi atau kambing, serta pasta, kentang dan wortel.

Namun sup ini bukan makanan sembarangan. Bagi warga Haiti, sup ini punya banyak makna dan sejarah.

Selama tahun-tahun perbudakan kolonial Prancis, itu hanya disajikan kepada tuan budak, tetapi itu menjadi simbol kebebasan bagi mayoritas penduduk kulit hitam ketika Haiti memperoleh kemerdekaan pada 1 Januari 1804.

“Sup joumou mengingatkan kita pada pengorbanan nenek moyang kita untuk memerangi perbudakan dan rasisme di bumi,” tulis mantan menteri luar negeri Claude Joseph di Twitter.

“Ini adalah hidangan perayaan, berakar kuat dalam identitas Haiti, dan persiapannya mempromosikan kohesi sosial dan rasa memiliki di antara masyarakat,” tulis UNESCO dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.

Tradisi kuliner lainnya dalam daftar Warisan Takbenda UNESCO termasuk persiapan kubis Korea yang difermentasi yang dikenal sebagai kimchi, roti penghuni pertama yang diratakan yang disebut il-ftira yang dibuat di Malta dan “makanan jajanan” yang disajikan di jalanan Singapura.

(chs)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *