Surat Kabar Inggris Minta Maaf kepada Meghan Markle
Meghan Markle mendapatkan permintaan maaf secara terbuka dari surat kabar Inggris, setelah istri Harry tersebut menang berkali-kali dalam persidangan terkait pelanggaran privasi soal suratnya kepada sang ayah, Thomas.
Meghan Markle sejak 2019 telah melawan raksasa jaringan surat kabar Inggris, Associated Newspaper Limited, yang menaungi tabloid The Mail on Sunday dan MailOnline.
Tabloid itu disebut Meghan telah melanggar privasinya karena merilis surat yang ia tulis kepada Thomas Markle. Surat itu berisi teguran Meghan dan meminta Thomas tidak sembarangan berkomentar soal dirinya di media.
Meghan diumumkan menang melawan surat kabar Inggris tersebut pada Februari 2021. Kemudian menang kembali dalam banding yang putusannya diumumkan awal Desember 2021.
Kini, surat kabar The Mail on Sunday mencetak sebuah permintaan maaf di halaman depan karena telah membocorkan surat yang sifatnya pribadi tersebut. Hal itu juga dilakukan oleh MailOnline dalam laman mereka.
Menurut laporan ET, Minggu (26/12) waktu Amerika Serikat, permintaan maaf tersebut harus tetap tercantum selama sepekan ke depan.
“Menyusul sidang pada 19-20 Januari 2021, dan sidang lanjutan pada 5 Mei 2021, Pengadilan telah memberikan putusan kepada The Duchess of Sussex atas klaimnya terkait pelanggaran hak cipta,” tulis pernyataan surat kabar tersebut dengan tajuk “The Duchess of Sussex” pada 25 Desember 2021.
“Pengadilan menemukan bahwa Associated Newspapers melanggar hak ciptanya dengan menerbitkan kutipan surat tulisan tangannya kepada ayahnya di The Mail on Sunday dan di Mail Online,” lanjut mereka.
“Solusi finansial telah disepakati. Putusan lengkap setelah sidang 19-20 Januari dan ringkasan Pengadilan dapat ditemukan di sini dan di sini,” kata mereka.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir pada Kamis (2/12), Meghan Markle merayakan keputusan dirinya menang dalam persidangan banding tersebut dan meyakini hal itu bisa mengubah industri surat kabar Inggris.
“Ini adalah kemenangan bukan hanya untuk saya tapi bagi siapa saja yang pernah merasa takut membela yang benar,” tulis pernyataan itu.
“Meski kemenangan ini adalah preseden, hal terpenting sekarang adalah kita secara kolektif cukup berani membentuk kembali industri tabloid yang membuat orang menjadi kejam, dan mengambil untung dari kebohongan dan rasa sakit yang mereka ciptakan.”
(end)