Survei Temukan Pola Skincare Muda-mudi RI, Beda Pulau Beda Gaya
Daftar Isi
Jakarta, Indonesia —
Perawatan kulit kini menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda di berbagai penjuru Indonesia. Bukan hanya mereka yang tinggal di kota-kota besar di Pulau Jawa, namun juga anak-anak muda di Sumatra hingga wilayah Indonesia bagian timur mulai aktif merawat diri dengan cara dan kebiasaan yang unik di tiap daerah.
Survei terbaru Populix bertajuk “Millennials & Gen Z Report: Local vs. Global Skincare Trends and Market Shifts” yang dirilis pada Jumat (16/5) membuktikan hal tersebut.
Penelitian dilakukan pada September 2024 dan melibatkan 1.100 responden laki-laki dan perempuan dari generasi milenial (29-44 tahun) dan Gen Z (18-28 tahun). Responden berasal dari seluruh Indonesia, dengan sebaran: 77 persen dari Pulau Jawa, 14 persen dari Sumatra, dan 9 persen dari wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Nusa Tenggara Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar responden merupakan pekerja dari kelas ekonomi menengah ke atas. Dengan begitu, survei ini memberikan gambaran yang relevan terhadap tren konsumsi produk skincare di kalangan muda urban Indonesia.
Jawa: pusat tren dan belanja digital
Sebagai pusat urbanisasi dan penetrasi digital tertinggi, Pulau Jawa mencatat tren paling aktif dalam penggunaan skincare.
Mayoritas responden dari Jawa membeli produk melalui toko resmi di platform e-commerce (58 persen). Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan terhadap kanal belanja digital resmi dan promosi daring.
Pulau ini juga menjadi wilayah dengan pengaruh skincare Korea Selatan paling dominan. Sebanyak 72 persen responden di Jawa menyebut Korea sebagai kiblat utama dalam tren dan inovasi skincare global.
Selain itu, sumber tren yang paling banyak diakses oleh anak muda di Jawa adalah influencer kecantikan di media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Sumatra: tertarik teknologi dan inovasi formula
|
Berbeda dengan Jawa, responden dari Sumatra menunjukkan ketertarikan lebih besar pada produk skincare berteknologi tinggi dan berbahan fermentasi. Hal ini memperlihatkan minat muda-mudi Sumatra terhadap pendekatan ilmiah dan bahan aktif canggih dalam merawat kulit.
Pengaruh Korea Selatan tetap besar, namun tidak sebesar di Jawa. Responden Sumatra juga memberi ruang untuk produk asal Jepang dan Amerika Serikat sebagai referensi tren global.
Mereka juga cenderung mempertimbangkan inovasi formulasi sebagai faktor penting dalam memilih produk, terutama jika diklaim memiliki efektivitas tinggi.
Timur Indonesia: praktis, fungsional, dan sadar iklim
Sementara itu, responden dari wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur memiliki pendekatan yang lebih praktis dan kontekstual dalam merawat kulit.
Penggunaan sunscreen lebih tinggi di wilayah ini dibanding wilayah lain. Hal ini menandakan tingginya kesadaran terhadap paparan sinar matahari yang lebih intens.
Berbeda dari Jawa dan Sumatra, toko fisik seperti Guardian dan Watsons lebih banyak dipilih sebagai tempat belanja skincare. Hal ini memperlihatkan preferensi terhadap interaksi langsung dengan produk dan kemudahan akses.
Dalam hal mencari tren, responden di wilayah ini mengandalkan media sosial secara umum dibanding mengikuti tokoh kecantikan tertentu. Rekomendasi dari ulasan online dan lingkungan sekitar menjadi sumber informasi yang dianggap relevan.
Hasil survei Populix menunjukkan bahwa meski generasi milenial dan gen Z sama-sama aktif menggunakan skincare, cara mereka memilih, membeli, dan mengonsumsi produk sangat dipengaruhi oleh latar geografis dan sosial.
Jika Jawa menjadi episentrum tren dan belanja daring, maka Sumatra lebih selektif pada kandungan dan teknologi. Sedangkan Indonesia bagian timur lebih memperhatikan aspek fungsional dan adaptasi iklim.
(tis/asr)