Tanggapan Yayasan Puteri Indonesia soal Video Rasial Olvah Alhamid



Jakarta, Indonesia —

Yayasan Puteri Indonesia memberi tanggapan atas viral video rasis Puteri Indonesia di media sosial. Dalam keterangan resminya, pihak Yayasan Puteri Indonesia (YPI) menyesali sikap rasial finalis Top 10 Puteri Indonesia 2015, Olvah Bwevar Alhamid kepada ras China saat berada di Bandara Soekarno-Hatta.

“Kami menyesali apa yang dilakukan oleh Olvah Alhamid, Top 10 Puteri Indonesia 2015,” kata Mega Angkasa, Kepala Departemen Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia, dalam keterangannya kepada Indonesia.com Rabu (8/12).

Mega mengatakan bahwa pihak Yayasan Puteri Indonesia mengapresiasi Olvah yang mau menyampaikan klarifikasi soal sikap rasialnya.

“Tetapi kami juga tentu senang karena setelah video viral tersebut yang bersifat SARA, dengan berbesar hati, Olvah menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi lewat sosial media juga,” tambahnya.

Dia kemudian mengingatkan kepada seluruh Puteri Indonesia, termasuk para finalisnya agar dapat menjaga nama baik YPI dan bersosial media.

“Dari kami YPI berharap semua Puteri Indonesia, baik finalis 34 provinsi untuk tetap menjaga nama baik YPI terutama dalam bersosial media, menghindari hal-hal yang menyangkut SARA, suku ras dan agama, di kehidupan berbangsa dan bertanah air,” tutur Mega.

“Dan kami berharap seluruh Puteri Indonesia memberikan contoh yang baik menjaga persatuan dan kesatuan RI.”

Sebelumnya, wanita yang diketahui finalis Puteri Indonesia 2015, Olvah Bwefar Alhamid mengutarakan kalimat bernada rasial kepada sejumlah orang di bandara.

“Nih orang-orang ini, orang China semuah nih. Mereka takut loh, takut sama kita. Padahal mereka yang bawa penyakit ke Indonesia. Hey China China! EH! Huhahu!” ucapnya dalam potongan video yang beredar di media sosial.

Atas ucapannya tersebut, Olvah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maafnya melalui unggahan video di Instagram pada Selasa (8/12) malam.

“Di sini saya hanya ingin mengklarifikasi, mungkin teman-teman sudah melihat video viral, yang tentang saya di Bandara Soekarno-Hatta. Dan saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya terhadap apa yang saya bilang dalam video itu,” kata Olvah.

“Yang seharusnya saya tidak saya lakukan. Apapun penjelasan saya di sini tidak membenarkan sikap saya saat itu.”

Olvah kemudian menceritakan pengalamannya ketika menjadi korban perlakuan tidak menyenangkan dari ras tertentu. Ia mengklaim pernah diludahi oleh beberapa oknum.

“Hanya saja memang di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan yang menimbulkan luka mendalam terhadap saya. Terutama dari ras-ras tertentu dari Indonesia. Khususnya ras China,” katanya lebih lanjut.

Kendati demikian, netizen tetap mengecam sikap dan perlakuan Olvah yang dinilai bertolakbelakang dengan kampanye yang ia gaungkan untuk stop rasialisme dan diskriminasi.

“Jujur ya, gue kecewa banget sama Olvah Bwefar ini. Kok bisa sih jadi Putri Indonesia? ‘Mereka yang bawa penyakit ke Indonesia. Hey Cina-Cina! EH! Huhahu!’ RASIS BANGET,” tulis seorang netizen.

“Ngaku-ngaku pejuang rasis, bicara rasis nomor satu. Sekarang rasis ke orang lain. Katanya pejuang rasis, kata-katain orang Papua rasis, tapi Olvah sendiri rasis. Finalis putri Indonesia pula,” tambah lainnya.

[Gambas:Instagram]

(agn)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *