Tarik TNI dan Referendum Papua Barat



Jakarta, Indonesia —

Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRIWP) menggelar aksi perayaan 60 tahun deklarasi kemerdekaan Papua Barat di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (1/12).

Berdasarkan pantauan Indonesia.com, massa aksi mulai mendatangi lokasi aksi sejak pukul 09.30 WIB. Aksi perayaan ini diikuti kurang lebih sekitar 100 massa aksi.

Sejumlah massa aksi terlihat mengenakan bandana dengan motif Bendera Bintang Kejora. Massa aksi juga membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan “Pepera 1969 tidak demokratis”, “Free West Papua”, “Referendum or Vanished”, dan beberapa poster lainnya.

Dalam orasinya, FRIWP mengatakan, ada tiga tuntutan utama yang ditujukan kepada pemerintah pusat berbarengan momentum 1 Desember ini.

Pertama, mereka menuntut agar pemerintah dapat segera menarik aparat militer atau TNI yang diterjunkan di Bumi Cendrawasih.

Kedua, massa aksi juga meminta agar pemerintah dapat mencabut perpanjangan Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus). Hal ini dikarenakan, massa aksi menilai, UU Otsus tidak pernah benar-benar mewakili harapan masyarakat Papua.

“Ketiga, berikan hak menentukan nasib sendiri bagi Bangsa West Papua,” ujar salah satu orator.

“Selain itu, kami juga meminta agar pelaku penembakan anak di Intan Jaya dapat segera diusut tuntas,” imbuhnya.

Sementara itu aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di lokasi demonstrasi. Aparat nampak membuat barikade mengelilingi massa aksi tersebut, beberapa diantaranya juga menggunakan pakaian hazard.

Sejumlah kendaraan taktis dan pengurai massa juga sudah disiagakan di titik aksi. Selain itu, beberapa mobil tahanan juga nampak berada di lokasi aksi.

(tfq/DAL)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *