Taylor Swift Dipanggil Jadi Saksi Drama Blake Lively vs Justin Baldoni
Jakarta, Indonesia —
Taylor Swift resmi dipanggil sebagai saksi dalam perseteruan hukum antara Blake Lively dan Justin Baldoni selepas proyek It Ends With Us.
Dalam pengumuman pada Jumat (9/5), pengacara Baldoni, Bryan Freedman, resmi meminta pengadilan memanggil Swift sebagai saksi untuk persidangan yang akan digelar pada Maret 2026.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pemanggilan tersebut dikecam oleh kubu Swift. Dalam pernyataan juru bicara Taylor Swift, musisi tersebut menyatakan dirinya sama sekali tidak terkait dengan proyek It Ends With Us.
“Taylor Swift tidak pernah menginjakkan kaki di lokasi syuting film ini, dia tidak terlibat dalam keputusan casting atau kreatif apa pun, dia tidak membuat musik untuk film tersebut,” tulis pernyataan resmi juru bicara Swift, seperti diberitakan Page Six pada Jumat (9/5).
“Dia tidak pernah melihat suntingan atau membuat catatan apa pun tentang film tersebut, dia bahkan tidak menonton It Ends With Us hingga beberapa minggu setelah dirilis ke publik, dan melakukan perjalanan keliling dunia selama 2023 dan 2024 untuk menjadi penampil utama dalam tur terbesar dalam sejarah,” lanjutnya.
“Keterkaitan Taylor dengan film ini adalah mengizinkan penggunaan satu lagu, My Tears Ricochet,” kata pernyataan juru bicara Taylor Swift.
“Mengingat keterlibatannya dalam pemberian lisensi lagu untuk film tersebut, yang juga dilakukan oleh 19 artis lainnya, panggilan pengadilan dokumen ini dirancang untuk menggunakan nama Taylor Swift guna menarik minat publik dengan menciptakan clickbait tabloid alih-alih berfokus pada fakta kasus tersebut,” kata mereka.
Page Six menyebut perwakilan Taylor Swift dan Justin Baldoni tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait kabar tersebut.
Justin Baldoni menyeret Taylor Swift dalam sengketa hukumnya dengan Blake Lively saat mengajukan gugatan kepada aktris tersebut senilai US$400 juta.
Bukan cuma untuk Lively, gugatan atas pencemaran nama baik itu juga ditujukan untuk suami sang aktris, Ryan Reynolds, terkait drama It Ends With Us.
Dalam dokumen, Baldoni menuding Lively menggunakan persahabatannya dengan Taylor Swift sebagai senjata untuk mengendalikan produksi film mereka yang dirilis pada 2024.
Baldoni mengklaim, salah satu teman Lively yang “terkenal dan dekat” memuji salah satu naskah ulang Lively terkait adegan di atap gedung ketika Baldoni diundang ke penthouse milik Lively dan Reynolds di New York City.
“Saya sangat menyukai apa yang Anda lakukan. Itu benar-benar sangat membantu,” tulis Baldoni tentang adegan yang dimaksud.
“Membuatnya jauh lebih menyenangkan dan menarik. (Dan saya akan merasa seperti itu tanpa Ryan atau Taylor).” lanjutnya.
Blake Lively diduga menyebut Swift dan Reynolds sebagai “barometer kreatif” dan “naga” yang ia “beruntung” ada di sisinya.
“Pesan itu tidak bisa lebih jelas lagi. Baldoni tidak hanya berurusan dengan Lively,” kata pengacara Baldoni saat itu. “Ia juga menghadapi ‘naga’ Lively, dua selebritas paling berpengaruh dan kaya di dunia, yang tidak takut mempersulitnya.”
Taylor Swift sempat disebut kesal karena diseret dalam drama Blake Lively dan Ryan Reynolds. Ia disebut merasa dimanfaatkan oleh sahabatnya dalam perseteruan tersebut.
Page Six menyebut Blake Lively sudah menyampaikan permintaan maaf yang “sungguh-sungguh dan sepenuh hati” kepada Swift, menurut sumber pada April 2025. Swift juga disebut “siap beranjak dari masalah ini” tanpa “ada perasaan yang mengganjal.”
(end)