Telegram Mulai Bidik Cuan, Hadirkan Fitur Pesan Sponsor
Aplikasi pesan instan Telegram disebut mulai melakukan monetisasi di platformnya dengan menghadirkan Sponsored Messages atau pesan sponsor.
Telegram menyebut fitur ini tengah berada dalam mode percobaan dan belum tersedia untuk semua orang.
Nantinya peluncuran fitur ini diharapkan dapat menutup biaya operasional dasar dari platform ini, seperti peralatan dan pusat data.
Tidak seperti WhatsApp, Telegram sampai saat ini tidak memiliki rencana besar untuk monetisasi. Dan platform ini dibiayai oleh pendirinya, Pavel Durov.
Platform dengan ukuran sebesar ini tentu tidak dapat dijalankan hanya dengan uang individu. Pada akhir tahun lalu, Durov telah berbicara tentang rencana platform untuk menghasilkan pendapatan.
“Jika kami memonetisasi saluran publik satu-ke-banyak melalui Platform Iklan, pemilik saluran ini akan menerima lalu lintas gratis sesuai dengan ukurannya,” tulisnya saat itu, seperti dikutip dari Tech Crunch.
Cara Sponsored Messages bekerja
Pesan sponsor hanya akan muncul di channels, yang merupakan kanal dari telegram untuk menyiarkan pesan publik ke khalayak luas.
Channels berbeda dari grup, dan memberikan kesempatan untuk menjangkau orang-orang secara langsung, mengirimkan pemberitahuan ke ponsel mereka dengan setiap pos. Sebuah Channels dapat memiliki sejumlah anggota.
Durov mengatakan pesan sponsor di Telegram hanya akan ditampilkan di channel atau saluran publik one-to-many dengan lebih dari 1000 anggota. Dan audiens yang menerima akan didasarkan pada topik saluran publik di mana mereka ditampilkan.
“Jika Anda menggunakan Telegram sebagai messenger yang kami luncurkan pada tahun 2013 – Anda tidak akan pernah melihat pesan sponsor. Pesan sponsor tidak dapat muncul di daftar obrolan, obrolan pribadi, atau grup Anda,” tegas Durov.
Dilansir dari Tech Radar, Durov menunjukkan bahwa melalui pesan yang disponsori, Telegram memperbaiki iklan yang sudah ada.
“Beberapa admin saluran one-to-many di Telegram sudah memasang iklan dalam bentuk pesan biasa. Kami berharap pesan bersponsor akan menawarkan cara yang lebih ramah pengguna dan tidak kacau bagi orang untuk mempromosikan saluran dan bot mereka,” kata Durov.
Durov menambahkan bahwa data pengguna tidak akan digunakan untuk menargetkan iklan, karena prioritas utama Telegram adalah melindungi data pribadi pengguna.
Kemudian Telegram mengatakan rencananya untuk mulai berbagi pendapatan iklan dengan admin saluran tempat pesan sponsor ditampilkan. Hal ini disebut Durov sebagai sesuatu yang adil.
(lnn/fjr)