Ternyata Ini Alasan Sering Merasa Cemas di Malam Hari



Daftar Isi



Jakarta, Indonesia

Ketika malam datang dan dunia mulai sunyi, bagi sebagian orang, justru inilah saat pikiran berisik mulai menyerang. Rasa cemas muncul tiba-tiba, jantung terasa berdebar, pikiran tak bisa berhenti memikirkan berbagai hal hingga memicu datangnya kecemasan.

Tapi, Mengapa banyak orang justru merasa cemas saat malam hari?

Ternyata, ada penjelasan ilmiah dan psikologis di balik fenomena ini, dan kabar baiknya: ada pula cara untuk meredakannya.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Healthline, kecemasan dan gangguan tidur saling mempengaruhi satu sama lain seperti lingkaran yang tak putus. Kurang tidur bisa memicu kecemasan, sementara kecemasan bisa membuat kita sulit tidur.

Saat tubuh merasa terancam meski hanya oleh pikiran, ia memproduksi adrenalin sebagai respons stres. Ini yang membuat kita jadi “terjaga” secara biologis, sulit tertidur, bahkan jika tubuh lelah sekalipun.

Survei populasi menunjukkan bahwa sekitar 36 persen orang yang kesulitan tidur ternyata memiliki gangguan kecemasan. Lebih jauh lagi, mereka yang hidup dengan gangguan panik tiga kali lebih mungkin mengalami insomnia dibanding mereka yang tidak.

Setiap orang mengalami kecemasan dengan cara berbeda, tapi di malam hari, intensitasnya bisa terasa lebih kuat. Beberapa gejala umum antara lain:

• Pikiran yang terus berpacu

• Rasa gelisah, gugup, atau khawatir berlebihan

• Susah tidur atau sering terbangun

• Sering ke kamar mandi

• Sakit perut

• Keringat dingin

• Otot terasa tegang atau nyeri rahang

Dalam beberapa kasus, seseorang juga bisa mengalami serangan panik di malam hari atau dikenal juga dengan istilah nocturnal panic attack, di mana tubuh terbangun dalam keadaan panik, seolah dikejutkan oleh rasa takut yang datang tanpa sebab jelas.

Sekitar 20-45 persen penderita gangguan panik pernah mengalaminya.

Lantas, bagaimana mengatasinya?

Penanganan kecemasan malam hari tidak instan, dan setiap orang mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda. Berikut beberapa opsi yang bisa dicoba:

1. Terapi dan Obat

• Terapi CBT (Cognitive Behavioral Therapy) terbukti efektif membantu mengelola kecemasan.

• Obat-obatan seperti antidepresan atau benzodiazepin bisa diresepkan oleh dokter.

• Suplemen herbal seperti saffron, valerian, atau rosemary juga bisa membantu, tapi harus dikonsultasikan dulu ke dokter karena efek samping dan interaksinya.

2. Terapkan gaya hidup sederhana

Lakukan beberapa gaya hidup yang lebih sehat dan sederhana, misalnya dengan melakukan meditasi sebelum tidur, mengatur pernapasan dalam saat cemas, membuat to-do-list, dan berolahraga secara teratur.

Anda juga dianjurkan untuk menghindari kafein dan layar ponsel sebelum tidur.

[Gambas:Video ]

(tis/tis)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *