Terungkap, Ternyata Ini Alasan AS Tak Mampu Bikin iPhone Sendiri
Jakarta, Indonesia —
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak agar Apple memproduksi iPhone di dalam negeri, bukan di China atau India. Trump bahkan mengancam bakal mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk produk-produk Apple yang dibuat di luar negeri.
Trump blak-blakan tidak senang dengan rencana Apple memindahkan produksi iPhone dari China ke India. Trump mengaku sudah menyampaikan langsung hal ini kepada CEO Apple Tim Cook.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple sebelumnya dirumorkan bakal memindahkan produksi iPhone untuk pasar Amerika Serikat dari China ke India. Hal ini dilakukan di tengah perang dagang antara AS dan China.
“Saya memiliki sedikit masalah dengan Tim Cook kemarin. Saya berkata kepadanya, ‘Tim, Anda adalah teman saya. Saya memperlakukan Anda dengan sangat baik. Anda datang dengan US$500 miliar. Tetapi sekarang saya dengar Anda membangun di seluruh India. Saya tidak ingin Anda membangun di India,'” kata Trump di Qatar, Kamis (15/5), melansir .
Namun demikian, tampaknya Apple bersikeras tetap akan memproduksi iPhone di luar Amerika. Lantas, apa alasannya?
Mendiang CEO Apple Steve Jobs sebenarnya telah mengungkapkan alasan mengapa AS tidak bisa memproduksi iPhone sendiri. Ini diungkap Jobs dalam pertemuannya dengan Presiden AS ke-44 Barack Obama pada Oktober 2010 lalu.
Jobs menganggap sistem pendidikan Amerika kurang baik sehingga berpotensi menghambat Apple. Padahal, perusahaan tersebut butuh sedikitnya 30 ribu insinyur alias sarjana teknik untuk mendukung operasional pabrik.
“Anda tidak bakal menemukan orang sebanyak itu di Amerika untuk dipekerjakan,” kata Jobs kepada Obama, menurut Walter Isaacson selaku penulis biografinya.
“Jika Anda bisa mendidik para insinyur, kita bisa memindahkan lebih banyak pabrik ke sini (Amerika),” sambungnya.
Tim Cook selaku CEO Apple usai Steve Jobs wafat juga pernah ditanya komentarnya tentang pernyataan tersebut. Ia mengaku setuju dengan alasan Jobs, walau Cook masih berharap akan ada iPhone buatan AS.
Analis teknologi terkemuka Dan Ives menilai ide memulangkan pabrik iPhone ke AS akan sangat sulit direalisasi. Ives memprediksi harga iPhone justru bakal bengkak lebih dari tiga kali lipat jika dipaksakan.
“Membangun (rantai pasok iPhone) di AS dengan pabrik di West Virginia dan New Jersey, harga iPhone akan menjadi US$3.500 (Rp56,8 juta),” bebernya.
Ives mengatakan ekosistem produksi yang sangat kompleks itu sudah terbangun di Asia. Apple diperkirakan butuh US$30 miliar alias Rp487 triliun (asumsi kurs Rp16.239) serta waktu 3 tahun untuk memindahkan supply chain iPhone ke AS, itu pun hanya 10 persennya.
Ia memproyeksi seluruh proses produksi iPhone baru bisa dipindahkan ke Amerika dalam waktu 5 tahun sampai 10 tahun.
“Konsep Apple memproduksi iPhone di AS adalah dongeng yang tidak mungkin,” tegasnya.
Presiden Trump mengaku sudah sejak lama memberi tahu CEO Apple Tim Cook agar ponsel pintar itu diproduksi dan dirakit di Negeri Paman Sam. Ia tak mau iPhone yang diperdagangkan di AS justru pabrikan China atau India.
“Kalau tidak, Apple harus membayar tarif setidaknya 25 persen kepada AS,” ancam Trump.
(dmi/dmi)