TNI AL Tarik Kapal Rohingya ke Aceh, Mahfud Buka Penampungan Sementara



Jakarta, Indonesia —

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan keputusan pemerintah untuk menampung pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di Perairan Aceh hanya bersifat sementara.

Ia menjelaskan penampungan yang bersifat sementara itu dilakoni karena Indonesia bukan negara yang turut meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951.

“Indonesia itu sebenarnya tak ikut sebagai pihak yang menandatangani atau meratifikasi penampungan pengungsi. Karena PBB sudah bentuk UNHCR itu ya untuk mengatur itu,” kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (30/12).

Ia mengatakan, keputusan pemerintah untuk menampung pengungsi Rohingya itu didasarkan pada kemanusiaan. Menurutnya, kondisi para pengungsi itu memprihatinkan.

“Kita punya rasa kemanusiaan juga. Mereka itu masuk ke perairan dan ada yang mau mati. Ada yang melompat, ada yang mau menenggelamkan diri karena sakit, ada yang karena kalau dikembalikan dia lebih baik mati aja. Ada juga yang begitu. Akhirnya kita tampung. Sementara tapi nampungnya,” tutur mantan hakim konstitusi itu.

TNI Angkatan Laut (TNI AL) sebelumnya menarik kapal pengangkut pengungsi Etnis Rohingya yang membawa lebih dari 100 orang dari titik ditemukan di 53 NM Bireuen, perairan Aceh menuju Pelabuhan Kruengkeukuh, Kota Lhokseumawe.

Penarikan dilakukan pada Kamis (30/12) pagi dengan KRI Parang-647. Lokasi pelabuhan itu dipilih mengingat perlunya sarana labuh, sterilisasi lokasi untuk pemeriksaan kesehatan dan penegakan protokol kesehatan dan lebih dekat dengan tempat karantina sekaligus tempat relokasi di medan jika diputuskan untuk direlokasi.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius menyatakan perintah penarikan itu diberikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono setelah ada keputusan dari pemerintah.

Penarikan telah dilaksanakan sejak pukul 06.00 WIB, setelah kondisi cukup terang dan aman untuk proses pengikatan dan penarikan kapal di tengah ombak laut lepas.

“Estimasi akan tiba di Pelabuhan Kruengkeukuh Lhokseumawe sekitar pukul 18.30 WIB,” kata Julius dalam keterangan tertulis, Kamis.


Kapal Pengungsi Rohingya Ditarik ke Pelabuhan di Lhokseumawe di Aceh


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *