Toyota Indonesia Minta Diskon PPnBM Mobil Baru Lanjut ke 2022



Jakarta, Indonesia —

Toyota Astra Motor (TAM) mendorong kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru diperpanjang tahun depan. Relaksasi PPnBM adalah diskon untuk pajak yang seharusnya disetor ke pemerintah per satu unit penjualan mobil baru, tanpa pajak ini harga retail mobil baru menjadi semakin murah dan memicu pembelian masyarakat yang sempat loyo ketika pandemi Covid-19.

Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi mengatakan perusahaan memiliki sejumlah alasan mengapa relaksasi PPnBM harus dipertimbangkan berlanjut pada 2022. Relaksasi yang diberlakukan sejak Maret oleh pemerintah akan berakhir pada 31 Desember.

Pertama, ia mengatakan lantaran situasi pandemi corona (Covid-19) di Tanah Air diperkirakan terus berlanjut sampai tahun depan. Hingga saat ini belum ada kepastian pandemi berakhir sehingga ada kemungkinan situasi tersebut dapat menekan perekonomian yang berdampak ke daya beli barang otomotif.

Harga mobil yang murah karena relaksasi PPnBM mendorong masyarakat membeli mobil baru lalu membuat kinerja produksi unit di dalam negeri bertumbuh setelah terpuruk pandemi 2020. Kalangan pelaku industri menganggap kebijakan ini sukses yang kemudian dikatakan mendukung tujuan pemulihan ekonomi.

Relaksasi PPnBM diketahui terbagi atas tiga skema yaitu diskon 100 persen bakal mobil 1.500 cc, 50 persen untuk mobil 4×2 mesin 2.500 cc, dan mobil 4×4 dengan mesin 2.500 cc relaksasinya 25 persen.

“Melihat pandemi yang mungkin masih berlanjut, atau mungkin varian baru saya rasa bisa jadi pertimbangan pemerintah juga support ekonomi,” kata Anton di Bali, Rabu (8/12).

Malaysia

Anton mengatakan strategi subsidi terhadap mobil baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi dari pemerintah terjadi bukan hanya di Indonesia.

Negara lain disebut juga melakukan hal serupa dengan masing-masing kebijakannya.

Anton lantas memberi contoh negara tetangga yang pemerintahnya memberikan subsidi pembelian mobil baru. Bahkan kata dia Malaysia sudah memperpanjang aturannya hingga tahun depan.

“Ya kita juga sampaikan tidak hanya di Indonesia di negara lain juga memberikan subsidi seperti ini. Bahkan di Malaysia sudah confirm melanjutkan sampai pertengahan tahun depan. Dan itu sangat mendukung untuk industri,” kata dia.

Lebih lanjut, dia menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pemerintah apakah ingin memperpanjang regulasi itu atau tidak.

“Ya komunikasi jalan terus melalui Gaikindo ke pemerintah. Kalau kami selalu menyampaikan bahwa hasil dari support PPnBM ini sangat positif. Untuk industri, dealer, distributor, dan pemasok. Ya untuk konsumen juga,” kata Anton.

Berdasarkan data yang dirilis Gaikindo, penjualan mobil nasional memang mengalami peningkatan setelah relaksasi PPnBM bergulir.

Pada wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer periode Januari-Oktober meningkat 67 persen menjadi 703.089 unit dari sebelumnya hanya 421.066 unit pada periode yang sama 2020.

Untuk retail pada periode yang sama kenaikan 49,3 persen menjadi 677.333 unit dari sebelumnya, 453.521 unit.

(ryh/fea)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *