Toyota Klaim Ekspor Mulai Pulih, Veloz Mulai Dikirim ke Luar Negeri
Toyota Indonesia mengklaim pencapaian ekspor mulai Januari – November 2021 jauh lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu.
Merujuk pada data kinerja ekspor Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Januari – November 2021, pengapalan kendaraan utuh dari beberapa merek di Indonesia mencapai angka 267 ribu unit.
Angka itu nyaris pulih sekitar 87 persen dari periode yang sama pada tahun sebelum pandemi 2019.
Sementara ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota dari Indonesia untuk periode yang sama diklaim mencapai angka 166 ribu unit dengan proyeksi capaian tahunan 188 ribu unit.
Menurut Toyota capaian ini memperlihatkan kinerja ekspor perusahaan sudah pulih ke level 89 persen dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.
“Tren positif ekspor T-brand tidak dapat kami capai tanpa dukungan Pemerintah Indonesia melalui berbagai stimulus dan kebijakan pendorong ekspor otomotif nasional” ujar Bob Azam, Direktur Eksternal Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (24/12).
Ekspor Veloz
Direktur Eksternal Affairs TMMIN Bob Azam mengurai aktivitas ekspor Toyota Indonesia menyasar ke lebih dari 80 negara. perusahaan telah mengapalkan secara utuh Fortuner, Rush, dan Raize sebanyak 76 ribu unit pada segmen SUV.
Berikutnya model MPV antaranya Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, dan Veloz. Nama Veloz diketahui baru pertama kali masuk ke dalam daftar pasar ekspor Toyota. Jumlah keseluruhan segmen itu 33 ribu unit.
Kemudian segmen lainnya yaitu Vios, Yaris, dan Agya jumlah keseluruhan sebanyak 57 ribu unit.
Di samping itu aktivitas ekspor dari merek lain juga tampak menggeliat misalnya Mitsubishi dengan angka 46.704 unit atau naik 26,8 persen dari Januari-November 2021.
Kemudian Suzuki naik 12,2 persen menjadi 39.571 unit, Honda naik 33,3 persen jadi 6.840 unit, Hino naik 250,6 persen menjadi 2.805 unit, DFSK naik 25,2 persen menjadi 870 unit, dan Hyundai naik 26,7 persen jadi 836 unit.
Sementara ekspor mobil Wuling Indonesia secara utuh mengalami penurunan sebesar 90,1 persen menjadi 54 unit.
(ryh/mik)