UNHCR Desak RI Terima Kapal Rohingya yang Ditolak Berlabuh di Aceh




Jakarta, Indonesia

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) meminta pemerintah Indonesia segera menyelamatkan kapal yang mengangkut ratusan pengungsi Rohingya dan masih terkatung-katung di lepas pantai Aceh.

“UNHCR secara mendesak mengimbau pihak berwenang untuk memastikan penyelamatan di laut dan penurunan yang aman bagi kelompok yang putus asa ini,” kata staf perlindungan UNHCR di Indonesia, Faisal Rahman.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“UNHCR dan mitra siap memberikan dukungan serta bantuan yang sangat dibutuhkan bagi kelompok rentan ini,” tambah Rahman dalam pernyataannya pada Senin (21/10) seperti dikutip AFP.

Etnis Rohingya, yang mayoritas merupakan Muslim, mengalami penindasan berat di Myanmar. Setiap tahunnya, ribuan dari orang Rohingya mempertaruhkan nyawa mereka mengarungi perjalanan laut yang panjang dan berbahaya demi mengungsi ke negara lain seperti Malaysia dan Indonesia.

Kapal yang diyakini mengangkut lebih dari 100 pengungsi itu sempat berlabuh sekitar 6 kilometer dari pantai provinsi paling barat Aceh. Namun, pada Senin, sebuah kapal bantuan menariknya hingga berada sekitar 1,6 kilometer dari pantai.

Kapal tersebut sudah sejak pekan lalu terkatung-katung di tengah laut. Lima pengungsi Rohingya dari kapal itu telah dievakuasi pada Kamis lalu untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit lokal karena masalah Kesehatan.

Setidaknya satu pengungsi dilaporkan meninggal dunia di atas kapal tersebut, menurut pejabat setempat di Aceh Selatan, distrik terdekat.

Juru bicara distrik Aceh Selatan, Yelmi, mengatakan kepada AFP pekan lalu bahwa warga setempat sedang menunggu kedatangan petugas imigrasi sebelum mengambil keputusan mengenai langkah selanjutnya.

Sementara itu, Rahman mengatakan bahwa negosiasi antara UNHCR dan pemerintah Indonesia masih berlangsung.

Indonesia bukan negara penandatangan Konvensi Pengungsi PBB sehingga tidak berkewajiban menerima pengungsi asing. Meski begitu, Indonesia sejak lama telah menampung ribuan pengungsi Rohingya bahkan imigran pengungsi lainnya dari sejumlah negara seperti Afghanistan dengan alasan kemanusiaan.

Indonesia juga menyerukan agar negara-negara tetangga terutama negara penandatangan konvensi PBB soal pengungsi untuk turut berbagi tanggung jawab dan merelokasi para pengungsi Rohingya yang tiba di Indonesia.

Dikutip Antara, Panglima Laot Aceh Selatan Selatan bersama pemangku kepentingan terkait telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan dan minuman kepada etnis Rohingya tersebut.

Panglima Laot Aceh Selatan Miftach Tjut Adek bersama aparat hukum dan DKP kabupaten sudah meninjau dan memberi bantuan kepada pengungsi Rohingya yang sedang berlayar.

Miftach mengungkapkan bahwa pihak terkait di Aceh Selatan tidak menarik imigran Rohingya tersebut ke daratan, hanya sebatas memberikan bantuan makanan secukupnya.

Sebagai informasi, Panglima Laot merupakan lembaga adat laut Aceh yang membawahi nelayan di Aceh. Semua permasalahan yang berhubungan dengan nelayan di laut tidak terlepas dari wewenang lembaga tersebut.

(rds)


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *