Varian Botswana, WHO Minta Dunia Tak Gegabah Larang Pendatang Afrika
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta dunia tak gegabah melarang pendatang dari negara Afrika, terutama Afrika Selatan, menyusul gempar varian Covid-19 baru yang pertama kali terdeteksi di Botswana.
“Saat ini, penerapan langkah-langkah perjalanan tak disarankan. WHO merekomendasikan negara menerapkan kebijakan berdasarkan pendekatan ilmiah,” ujar juru bicara WHO, Christian Lindmeier.
Lindmeier melontarkan pernyataan ini setelah sejumlah negara, seperti Inggris, Singapura, Jerman, Italia, memperketat aturan untuk pendatang dari sejumlah negara di Afrika guna menghindari potensi penularan varian itu.
MenurutLindmeier, butuh waktu beberapa pekan untuk menentukan tingkat penularan varian itu, dan dampaknya terhadap efektivitas vaksin serta pengobatan medis lain.
Untuk sementara, WHO mengimbau publik agar tetap menggunakan masker kapanpun sebisa mungkin, menghindari perkumpulan, menjaga ventilasi kamar, dan kebersihan tangan.
Lindmeier mengaku tak tahu banyak soal varian ini. Yang diketahui saat ini adalah varian B.1.1.529 memiliki banyak mutasi.
Menurutnya, saat ini kelompok penasihat teknis badan PBB dan pakar evolusi virus lain sedang berdiskusi dengan para peneliti Afrika Selatan.
Varian ini sendiri pertama kali ditemukan di Botswana pada 11 November lalu. Saat itu, Kemenkes Botswana melaporkan empat kasus varian B.1.1.529 tersebut. Semua pasien itu sudah menerima vaksinasi lengkap.
Pada 14 November, Afsel mencatat temuan perdana Covid-19 varian Botswana. Menurut Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan, sudah ada 22 kasus varian baru terdeteksi di negara itu hingga saat ini.
Setelah itu, Hong Kong juga mendeteksi dua kasus Covid-19 varian Botswana terhitung hingga Kamis (25/11).
Tak lama setelah Afrika Selatan merilis laporan mengenai varian yang dikhawatirkan dapat mengurangi efektivitas vaksin itu, sejumlah negara langsung memperketat aturan masuk.
Inggris, Singapura, Italia, Jerman, Israel, dan Jepang melarang masuk pendatang dari negara-negara Afrika untuk mencegah Covid-19 varian Botswana.
(isa/has)