Wakil Camat Mampang Klaim Sumur Resapan Bisa Atasi Banjir
Wakil Camat Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Rafli mengklaim sumur resapan mampu mengatasi banjir atau genangan air berdasarkan pantauan di beberapa lokasi terdampak banjir.
“Pembangunan drainase vertikal di DKI akan berdampak mengurangi genangan atau banjir. Hal itu telah teruji di beberapa titik,” kata Rafli, seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/12).
Drainase vertikal terdiri dari sumur resapan dan kolam deteksi yang berfungsi tempat parkir genangan air sementara di permukaan jalan dan alat kontrol banjir.
Menurutnya, drainase vertikal berfungsi untuk memotong jarak alir arah horizontal menjadi lebih dekat sehingga meningkatkan proses konsolidasi tanah.
Rafli mengatakan keberadaan sumur resapan itu pun dapat memotong jarak aliran air yang sebelumnya horizontal menjadi vertikal sehingga mempercepat penyerapan air ke tanah dan membuat upaya konservasi tanah semakin baik.
Menurutnya, dengan banyaknya eksploitasi air tanah pada lapisan akuifer dapat mengakibatkan penyusutan lapisan tanah sehingga terjadi penurunan permukaan tanah.
“Masih ada permintaan masyarakat untuk membuat drainase vertikal ini. Untuk di Kecamatan Mampang Prapatan di tahap 2 ada penambahan sekitar 150 drainase vertikal untuk dibangun di pinggir jalan utama Jalan Jenderal Gatot Subroto, taman, dan selebihnya di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta membangun dua jenis sumur resapan, yaitu sumur resapan dangkal dan sumur resapan dalam. Sumur resapan dangkal berfungsi menekan genangan air di permukaan tanah dengan cara mengalirkan ke sumur resapan.
Sementara sumur resapan dalam berfungsi untuk menambah cadangan air tanah. Sumur resapan dangkal berpotensi menampung dan menyerapkan air ke dalam tanah sebanyak 11.502.420 m3.
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal menyebut pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal menjadi kunci bagi DKI untuk mengantisipasi terjadinya banjir di sejumlah titik yang rutin terdampak.
Selain mencegah banjir, gerakan pembangunan sumur resapan juga menjadi solusi menciptakan lapangan kerja sekaligus memperbaiki lingkungan dan konservasi air menuju Jakarta Kota Ramah Air.
(antara/fra)