Warga Diminta Waspadai Potensi Lahar Dingin Semeru di Sumberwuluh



Lumajang, Indonesia —

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meminta masyarakat di sekitar Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, untuk waspada menyusul luapan lahar dingin Gunung Semeru yang mulai membanjiri permukiman warga di wilayah Kamar Kajang.

Seperti diketahui, Sumberwuluh juga ditetapkan sebagai zona merah yang berpotensi terdampak letusan Semeru.

“Jadi harus selalu waspada di wilayah sektor sini (Sumberwuluh),” kata Emil saat meninjau kondisi Sumberwuluh, Rabu (8/12).

Ia, yang merupakan Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini, mengkhawatirkan potensi muntah material susulan jika hujan terjadi di lereng Semeru.

“Kami ketemu BMKG, secara cuaca, kalau ada hujan kemungkinan materialnya bisa keluar lagi dan bisa berbahaya kalau masif ya,” ucapnya.

Diketahui, luapan lahar dingin Semeru mulai membanjiri permukiman warga di Kamar Kajang, Dusun Sumberkajar, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Penyebabnya adalah guyuran hujan di lereng Semeru, Selasa (8/12) malam. Debit ketinggian air sungai yang bercampur sedimen lahar dingin di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru pun naik.

Salah seorang warga Desa Sumberwuluh, Alfian (25), mengatakan banjir semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Sebab, jarak antara rumah warga dengan sungai sekitar 2 Kilometer.

“Sebelumnya enggak pernah banjir lahar masuk pemukiman, ini baru pertama kali,” ujarnya.

Akibat banjir lahar itu, ratusan kepala keluarga di sekitar Kamar Kajang dievakuasi sejak malam tadi.

Terpisah, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andini menyayangkan masyarakat yang mendekati daerah yang terlewati Awan Panas Guguran (APG) sejak Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12).

“Tentunya kami mengingatkan kembali agar menjauhi daerah yang merupakan hasil APG, karena di daerah itu masih berpotensi terjadi peristiwa letusan sekunder sehingga disarankan agar menghindari tempat seperti itu,” ucapnya.

Sebelumnya, PVMBG mengimbau agar masyarakat berada dalam jarak aman 1 Kilometer dari puncak Gunung Semeru dan 5 Kilometer dari bukaan kawah arah selatan tenggara.

Andiani juga meminta masyarakat untuk menghindari sungai yang hulunya di puncak Gunung Semeru karena kemungkinan adanya banjir bandang.

PVMBG juga mencatat, sepanjang Selasa (7/12), terjadi empat kali Awan Guguran Panas (AGP) dengan jarak luncur antara 2.800-3.000 meter.

“Untuk tadi pagi jam 00.00 sampai jam 06.00, tidak menunjukkan APG. Jadi, perkembangan ini terus kami lakukan pemantauan walau masih ada getaran dari permukaan,” ujar Andiani.

(frd/hyg/arh)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *