Warga Filipina Korban Topan Rai Menjerit Minta Bantuan Makanan



Jakarta, Indonesia —

Para warga Filipina yang menjadi korban Topan Rai mulai menjerit meminta bantuan makanan setelah beberapa hari terlantar sejak pekan lalu hingga Selasa (21/12).

Salah satu pengungsi bernama Leonides Higamon mengatakan bahwa ia butuh bantuan atau keluarganya akan kelaparan.

Kondisi warga yang mengungsi itu memang memprihatinkan karena mereka sudah tak punya tempat berlindung. Rumah dan barang mereka habis akibat Topan Rai.

“Topan itu menghancurkan rumah kami. Tidak ada yang tersisa. Kami bahkan tak memiliki baju untuk dipakai. Orang yang pergi ke rumah masih memiliki sesuatu. Mereka memutuskan untuk pergi atau menghadapi kelaparan karena tak ada bantuan yang datang,” cerita Higamon.

Salah satu penjaga keamanan di SMA Nasional daerah Surigao, Allan Beniga, juga bercerita bahwa 7.233 pengungsi yang ditampung di gedung sekolah itu masih menunggu bantuan.

“Semua orang di sini membutuhkan bantuan. Pertama, kami membutuhkan air, tetapi kami juga butuh makanan, nasi, pakaian, susu untuk anak-anak,” tutur Beniga kepada Inquirer.

Uskup Surigao, Antonieto Cabajog, juga meminta suplai makanan dan air untuk korban bencana di kota itu. Ia mengaku tak pernah mengalami topan yang sangat menghancurkan seperti itu sebelumnya.

“Hujan deras yang membutakan dan angin kencang yang membuat orang tak bisa berdiri, menghantam kami selama lebih dari tiga jam. Tak hanya pohon yang roboh dan atap yang berjatuhan dari rumah, listrik dan segala bentuk komunikasi terputus, benar-benar mengisolasi kami dari dunia luar,” tutur Cabajog.

Sementara itu, Wali Kota Tubajon, Fely Pedrablanca, mengatakan bahwa daerahnya terancam kehabisan makanan.

“Suplai makanan kami rendah. Mungkin, dalam beberapa hari kami akan benar-benar kehabisan (makan),” katanya, dikutip dari Reuters.

Kepala Bencana Leyte Selatan, Danilo Atienza, menyatakan bahwa bantuan dari pemerintah tak cukup untuk memenuhi kebutuhan para korban topan.

“Pemerintah telah menyiapkan makan dan bantuan non-makanan, tetapi itu tidak cukup karena banyak orang yang membutuhkannya,” ucapnya.

[Gambas:Video ]

Wali Kota Surigao, Ernesto Matugas Jr, mengatakan bahwa mereka tak menyangka dampak topan itu akan sangat besar.

Ia pun meminta pengertian warga mengingat pemerintah tengah berusaha mengembalikan layanan penting secepat mungkin. Matugas juga meminta bantuan kepada daerah yang tak terkena dampak topan ini.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Senin (20/12) memerintahkan badan-badan negara untuk memulihkan listrik. Ia juga menjanjikan 10 miliar peso (Rp2,8 triliun) untuk biaya pemulihan.

(pwn/has)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *