Warga Muara Angke Pasrah Banjir Rob, Tanpa Tanggul dan Pompa Air
Sejumlah warga yang tinggal di wilayah Muara Angke, Jakarta Utara, hanya bisa pasrah kala banjir rob melanda permukiman mereka. Tidak ada tanggul ataupun pompa air yang dapat diandalkan untuk mengantisipasi air laut ketika pasang.
Nur, salah satu pemilik warung makan yang berlokasi di bibir dermaga, mengaku tidak bisa berbuat apa-apa kala banjir rob datang ke permukiman. Ia bersama warga lainnya hanya berharap cuaca di laut dapat segera membaik, sehingga air pasang dapat kembali ke laut sesegera mungkin.
“Mau ngarepin apaan kita-kita mah. Lihat sendiri kan enggak ada tanggul yang misahin laut sama permukiman warga,” ujarnya kepada Indonesia.com di lokasi, Selasa (23/11).
Ia menuturkan, air laut biasanya mulai naik ke permukiman warga pada siang hari saat sedang pasang. Apabila cuaca bersahabat, air rob dapat surut dengan cepat di sore hari.
Namun jika cuaca sedang buruk ataupun dilanda hujan dengan intensitas tinggi, menurutnya, banjir rob baru akan surut pada malam hari. Ia mengatakan tidak jarang banjir juga masih melanda hingga keesokan harinya.
“Jadi ya pasrah aja udah, berharap sama alam aja kalau urusan surut atau enggak banjir robnya,” jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Faisal. Warga yang tinggal di Jalan Dermaga Ujung Blok Empang itu mengaku mau tidak mau harus menerima kondisi banjir yang dapat melanda kapan saja.
Warga menurutnya juga terpaksa tetap menjalani pelbagai aktivitas meski terganggu oleh banjir rob. Termasuk Faisal, yang tetap mendorong gerobak buburnya untuk berjualan di tengah kondisi banjir.
“Abis kalau apa-apa harus nunggu surut dulu ya susah. Enggak ada yang tahu dan bisa memastikan soal kapan banjir rob datang atau surut,” tuturnya.
Oleh sebab itu, dirinya berharap agar Pemprov DKI dapat segera mencarikan solusi konkret terkait problem banjir rob tersebut. Apalagi menurutnya, banjir yang melanda kawasan ini bukanlah kali yang pertama dan kerap kembali terjadi tiap tahunnya.
Faisal juga berharap pemerintah dapat lebih sigap menangani persoalan ini. Sehingga nantinya tidak ada kekhawatiran lagi di masyarakat ketika memasuki musim penghujan ataupun setiap laut pasang.
“Harapannya sih biar pemerintah mendengar keluhan kita dan lebih sigap mencari solusinya, agar kita tetap bisa bekerja dan beraktivitas dengan normal,” katanya.
Kawasan pesisir Jakarta ini memang menjadi salah satu wilayah yang langganan diterjang banjir rob. Beberapa waktu lalu, banjir rob juga sempat melanda pelbagai wilayah di Jakarta Utara.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan banjir rob yang merendam kawasan utara Jakarta disebabkan karena lokasi yang rendah hingga intensitas curah hujan tinggi.
Dengan kondisi itu, Riza mengatakan Jakarta memerlukan program pembangunan tanggul untuk merintangi kenaikan permukaan air laut ke daratan yang dikerjakan bersama pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kita perlu punya program yang sudah dilaksanakan sejauh ini, di antaranya adalah pembuatan tanggul di sekitar pantai, itu sudah dilaksanakan bertahap dan memang memerlukan waktu untuk kerja sama,” jelasnya, Minggu (7/11).
(tfq/pmg)