Warga Pekalongan Berebut Air ‘Berkah’, Ternyata Bocoran PDAM

Jakarta, Indonesia —
Sejumlah warga Desa Rowoyoso, Kabupaten Pekalongan, berbondong mengambil air yang muncul secara tiba-tba dan diyakini membawa berkah. Ternyata mata air dadakan itu merupakan air kebocoran jaringan PDAM.
Air itu mengucur deras pada Minggu (20/4) sejak pukul 02.00 WIB. Air itu dianggap aneh karena tiba-tiba muncul. Sebelumnya tidak ada sumber mata air di wilayah setempat. Apalagi, air yang keluar jernih dan tidak berbau.
Warga kemudian berbondong-bondong membawa wadah berebut mengambil air yang diyakini memiliki khasiat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darno (69), warga Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, mengaku datang ke lokasi sekitar pukul 08.00 WIB. Dia bilang di lokasi itu sudah ramai warga yang datang untuk mengambil air misterius tersebut.
“Saya datang pagi-pagi, sudah banyak orang. Kaki saya sakit, kayak kram. Makanya saya tertarik ke sini. Saya minum, alhamdulillah sudah sembuh,” katanya dikutip detik.com, Senin (21/4).
Usai mengambil air sebotol, ia bawa pulang dan diminum. Begitu diminum tidak lama, kakinya sembuh.
“Karena sembuh, siang ini saya datang lagi ke sini, untuk ambil air yang banyak,” katanya.
Pada siang hari, sekitar pukul 14.00, titik air muncul itu masih ramai didatangi oleh warga. Bahkan, warga dari desa lain juga datang. Mereka sama-sama menganggap air itu sebagai air ajaib.
“Air ini, sudah beberapa kali diambil, tidak pernah habis. Terus muncul keluar tidak habis-habis. Ini sudah dua kali pakai jerigen,” kata Joyo, warga Desa Rowoyoso yang datang dengan membawa 2 jeriken masing-masing berkapasitas 20 liter itu.
Sementara itu, Kepala Desa Rowoyoso, Subkhan mengatakan awalnya aliran air itu hanya kecil. Semakin lama alirannya semakin deras.
“Jadi pertama kali diketahui oleh pedagang mi ayam pada pukul 02.00 WIB, yang mendengar suara gemercik air. Ditelusuri ternyata bersumber di samping rumah Pak Yanto Ayam. Paginya masih besar bahkan semakin besar, kemudian heboh,” kata dia.
Subkhan langsung menghubungi petugas PDAM untuk memastikan asal sumber air itu.
Setelah heboh itu, petugas PDAM melakukan penelusuran. PDAM menduga ada kebocoran karena aliran air PDAM memang tidak normal belakangan ini.
PDAM lantas melakukan pengujian dengan mematikan pusat aliran air.
“Tadi kita pastikan dulu itu air dari jaringan yang rusak, kita tutup dari pusatnya. Setelah ditutup, ternyata air berhenti,” kata Kepala Unit PDAM Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Misran saat ditemui di lokasi.
Baca selengkapnya di sini.
(isn/isn)