Warga Ungkap Ada Pemberitahuan 25 Getaran Sebelum Gelap Akibat Semeru



Jakarta, Indonesia —

Warga Lumajang, Jawa Timur, mengungkap sempat ada pemberitahuan soal 25 getaran dari Pos Pemantauan sebelum langit menjadi gelap akibat Gunung Semeru.

Hal itu diungkapkan salah satu warga yang tak disebutkan identitasnya kepada Presiden Joko Widodo yang duduk di antara warga di posko pengungsian di Lapangan Desa Sumberwuluh, Selasa (7/12).

“Enggak sampai satu menit itu, Pak, langsung gelap. Sebelumnya ada pemberitahuan memang, 25 getarannya katanya dari pusat pemantauan,” kata seorang warga kepada Jokowi, dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden, Selasa (7/12).

Jokowi bertanya kapan waktu persis erupsi Semeru. Ia pun bertanya apakah hujan abu vulkanik disertai hujan air. Seorang warga, Bayu, menjelaskan hujan abu menerpa perumahan warga. Mereka pun panik saat harus mengevakuasi diri.

“Paniknya itu cuma panik abu, abunya itu lho, Pak, kan gelap. Posisi jam 3 sore itu kejadian abu vulkanik. Hujan abu dulu, gelap, disusul lahar dingin,” tutur Bayu.

Setelah mendengar cerita warga, Jokowi pamit undur diri. Ia meminta warga bersabar.

Nggih, nggih, nggih. Sabar dulu, nggih. Yang penting dahar anu kan, enjang wonten, siang wonten, ndalu wonten? (Yang penting makan anu kan, makan pagi ada, siang ada, malam ada) ” ucap Jokowi memastikan ketercukupan makan para pengungsi.

“Alhamdulillah,” jawab pengungsi.

Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan jembatan sementara akan dibangun dalam dua bulan ke depan sebagai pengganti jembatan Gladak Perak, di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, yang putus total akibat dampak erupsi Gunung Semerum.

“Tadi Pak Menteri PUPR, Pak Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dalam waktu dua bulan ke depan akan dibangun jembatan gantung agar koneksitas antara kedua wilayah tetap terhubung,” kata Khofifah, Selasa (7/12).

“Sementara jembatan permanen, akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam kurun wakltu satu tahun kedepan,” papar Khofifah,” ucapnya.

Menurut Khofifah, kepastian dibangunnya jembatan darurat ini menjadi kabar yang sangat penting bagi masyarakat.

“Jembatan ini adalah jalur ekonomi, jalur pendidikan, dan juga jalur pemerintahan. Jadi tentu saja keberadaanya sangat vital untuk aktivitas masyarakat,” kata dia.

Diketahui, Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB dengan mengeluarkan awan panas di wilayah Lumajang dan sekitarnya. Selain memicu korban jiwa dan merusak permukiman warga, erupsi itu membuat satu jembatan putus.

(dhf/frd/arh)

[Gambas:Video ]







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *