Warisan Kota Ini Rusak, Turis Ambil Batu-batu di Jalan untuk Oleh-oleh




Jakarta, Indonesia

Mungkin tidak sedikit dari kita yang merasa bahwa sebagian kecil dari setiap kota yang kita kunjungi akan tetap bersama kita begitu kita tiba di rumah.

Namun, itu bukan berarti kita harus mengambil benda dari kota yang kita kunjungi. Sebab, hal ini sering dilakukan turis atau wisatawan yang berkunjung ke Bruges, kota tua yang indah di Belgia.

Anggota dewan kota Bruges, Franky Demo mendesak wisatawan untuk berhenti mengambil batu bulat dari jalan-jalan kota untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh, karena itu menunjukkan rasa tidak hormat yang besar terhadap kota tersebut.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota tua Bruges adalah situs Warisan Dunia UNESCO, dan tempat-tempat lokal ikonik seperti Vismarkt, Minnewater, Grand Palace, dan Museum Grutthuse tampaknya kehilangan antara 50 dan 70 batu bulat setiap bulan.

Meskipun angka itu mungkin tidak terdengar terlalu gila, tapi ada dua alasan mengapa itu menjadi masalah. Yang pertama adalah fakta sederhana bahwa hal itu merusak warisan kota.

“Kami tidak meminta apa pun selain rasa hormat. Berjalan di Bruges berarti menginjak sejarah berabad-abad,” kata anggota dewan tersebut, menurut The Brussels Times.

“Silakan tinggalkan batu-batu ini di tempatnya,” sambung dia, seperti dilansir Time Out, 19 Mei lalu.

Selain itu, ada juga biaya untuk memperbaikinya. Tidak hanya celah yang ditinggalkan oleh batu yang hilang bisa membahayakan pejalan kaki, tetapi mengisinya kembali membutuhkan biaya sekitar 200 euro atau sekitar Rp3,7 juta per meter persegi.

Ini bukan pertama kalinya turis kena tegur karena mengambil sesuatu yang bukan milik mereka dari kota yang dikunjungi. Pihak berwenang di Sardinia baru-baru ini mengenakan denda 3.000 euro bagi pengunjung yang mengambil pasir dari pantainya.

Faktanya, tempat-tempat populer di seluruh dunia telah mengumumkan peraturan untuk menindak perilaku turis yang tidak sopan dalam beberapa tahun terakhir.

Kejadian terkait perilaku turis yang dianggap tak beretika juga pernah terjadi di Kota Amsterdam, Kota Praha, dan Kota Kyoto. Di Mediterania, ada tindakan keras untuk turis terhadap konsumsi alkohol dan pakaian yang tidak pantas.

(wiw)


[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *