Waspada Omicron, Iran Larang Pelancong 4 Negara Eropa dan Turki Masuk



Jakarta, Indonesia —

Iran melarang pelancong dari beberapa negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Denmark, dan Norwegia masuk ke wilayah mereka selama 15 hari ke depan demi mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Kebijakan ini diambil Teheran tak lama setelah kasus perdana Covid-19 varian Omicron terdeteksi di Iran.

Stasiun televisi Iran juga melaporkan pemerintah telah memperpanjang larangan masuk bagi pendatang dari Afrika Selatan dan tujuh negara Afrika lainnya selama 15 hari ke depan.

Larangan masuk bagi pendatang dari delapan negara Afrika telah diterapkan sejak akhir November lalu, ketika dunia dikejutkan dengan kehadiran varian Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Otoritas Kesehatan Iran juga menghentikan perjalanan darat dari dan ke Turki tanpa batas waktu yang ditentukan, dikutip Reuters. Padahal, Turki merupakan tujuan wisata populer bagi warga Iran.

Sampai saat ini, Iran telah mencatat 14 kasus Covid-19 varian Omicron.

Para ahli telah mewanti-wanti ancaman penyebaran varian Omicron yang cepat di Iran dalam beberapa pekan ke depan menyusul alat pendeteksi varian yang terbatas dan penerapan pembatasn Covid-19 yang tidak maksimal.

Sebelumnya, Iran mengonfirmasi infeksi varian Omicron di negara itu pada Minggu (19/12).

“Tindakan yang diperlukan sudah dilakukan untuk mengisolasi orang ini, yang tinggal di Tehran dan mereka yang kontak dengan dia. Ini adalah kasus pertama Omicron yang telah diidentifikasi di Iran,” kata Wakil Menteri Kesehatan Iran Kamal Heidari.

Iran telah mencatat total 6,18 juta kasus dan 131.400 kematian akibat Covid-19 sejak pandemi berlangsung. Iran merupakan negara Timur Tengah yang paling parah terdampak pandemi.

Meski begitu, pada Agustus lalu, pemerintah Iran dikabarkan menolak sejumlah bantuan Covid-19 dari luar negeri, termasuk menolak membeli vaksin dari negara Barat seperti Amerika Serikat.

“Mereka (otoritas Iran) tidak mengizinkan membeli vaksin karena mereka pikir harganya mahal,” ujar Kepala Badan Pengembangan Vaksin Covid-19 di Teheran, Alireza Zali.

Menurut Our World in Data, sebanyak 59 persen populasi Iran telah mendapatkan vaksinasi lengkap. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan negara lainnya di Timur Tengah seperti Israel yang telah memvaksinasi lengkap 63 persen populasinya.

(rds)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *